Sejumlah Aktivis Minta Semua Pihak ‘Legowo’ Hasil Pilkada Rohul

Para aktivis di Rokan Hulu
Para aktivis di Rokan Hulu

Rokan Hulu(SegmenNews.com)- Masyarakat negeri seribu suluk kecewa, sebab incumbent atau petahana dinilai tidak menghargai hasil pesta demokrasi yang di gelar pada tangal 9 desember 2015 lalu, meskipun itu hak, tapi seharusnya semua elemen masyarakat harus memikirkan dampak positif dan negatifnya.

Hal tersbeut disampaikan oleh sejumlah aktifis di Rokan Hulu, mantan ketua KNPI Rohul, Hardizon, koordinator BARA-API Provinsi Riau, Miswan, ketua AWI Rohul Rian Alfian, ketua GWI Rohul Fahrin w, Sekretaris Laskar anti korupsi pejuang 45 (LAKP) Rohul Endar R, S.sos, aktivis Rohul Hendri H, wakil direktur Topan RI, L Manalu.

Kemudian koordinator tariqat naqsyabandiyah Sumbagut ade Irwan Hudayana, ketua LSM Penjara, Buaminto, tokoh pendiri negeri seribu suluk H. Hamdani, barisan intelektual delegasi antar lembaga, (Bidal) benny pradawansyah dan maulan syafitra, aktifis YP-MPR H. Basri, yanto belong aktifis lingkungan, Andi. S, aktifis anti korupsi R. Ginting, sekretariat clean goverment, Agusman nasution aktivis, aktivis masyarakat Sahuri dan lainnya.

Disampaikan Hardizon masyarakat Rohul kecewa dinilai tidak menghargai hasil Pilkada Rohul pada 9 desember 2015 lalu, sebenarnya yang berpeluang untuk melakukan pelanggaran dan kecurangan Pilkada secara terstruktur, masif yakni incumbent atau petahana.

“Kita akui melapor ke MK RI itu hak dari Paslon, tapi kita heran seperti di desa batang kumu kecamatan Tambusai 18 TPS ( mulai TPS 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22 dan 23 ) dan desa kota lama kec. Kunto darussalam 11 TPS, (1, 3, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 25, dan 28 ) dan desa muara dilam 4 TPS ( Tps 4, 5, 6, dan 8 ), ini saksi dari masing-masing politik menanda tangani baik di tingkat pps dan PPK,” ungkap Hardizon diamini aktivis lainnya.

Lanjut, Rian Alfian, ini mereka yang melaporkan ke MK RI itu sepertinya tidak percaya dengan para saksi-saksi mereka dilapangan.

“Jika seperti ini mental pejabat yang ingin jadi pemimpin di Rohul alamat hancurlah negeri ini, masa orang yang dia beri SK dan mandat tidak dipercayainya,” ungkapnya, Senin (11/1/16).

Diharapkan Miswan, agar semua pihak bisa saling menghargai, begitu juga dengan intansi MK RI harus jeli dengan kondisi pesta demokrasi di negeri seribu suluk.

“Kita berharap semuanya bisa menerima apa yang sudah terjadi, jangan perturutkan hawa nafsu dan kepentingan pribadi dan golongan tertentu, kita menghargai kinerja penyelenggara baik itu PPS dan PPK. Kemudian pengaman baik TNI dan polisi yang sudah bersusah payah menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan Buaminto, jika seperti ini sikap dan sifat para pemimpin di Rohul, dikhawatirkan negeri ini akan terjadi pertumpahan darah, kemudian situasi di tengah-tengah nanti tidak akan kondusif.

“Kita tengah menyusun tim diperkirakan akan dihadiri ribuan masa untuk melakukan aksi dikantor Bupati dan DPRD Rohul, kita tidak hanya menyoroti Pilkada Rohul, termasuk indikasi-indikasi korupsi Rohul,” sampai Buaminto.

sementara itu, sekretaris clean govermet Rohul, Agusman Nasution meminta semua elemen masyarakat bisa menahan diri, kemudian para peserta Pilkada juga supaya legowo.

“Saya sudah dianggap orang tua kawan-kawan aktivis di Rohul, supaya tetap bisa menahan diri. Jangan bertindak diluar aturan hukum yang ada,” imbaunya.***(Fitri)