
Pekanbaru(SegmenNews.com)- Ternyata untuk mewujudkan Rancangan peraturan Daerah (Ranperda) pariwisata dan pengembangan wisata tidak mudah. Pasalnya ketika Pansus pariwisata DPRD Riau konsultasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Yogjakarta, Pansus mendapat tantangan berat untuk melangkah dalam penyusunan draft Raperda ini.
Anggota Pansus pariwisata dan pengembangan wisata, Ade Hartati menjelaskan, untuk mewujudkan Raperda pariwisata, harus seiring dengan tiga hal. Yakni Raperda harus seiring dengan RPJMD, RTRW dan rencana induk pariwisata.
Dimana rencana induk harus sesuai dengan visi misi kepala daerah. Jika tiga persoalan ini selesai maka Raperda Pariwisata baru bisa diwujudkan. Sebab jika tidak selesai, maka Raperda tidak bisa mengacu atau tepat sasaran kepada tujuan pemerintah.
“Kami sangat terkejut setelah mendengar pernyataan dinas pariwisata Yogyakarta. Pasalnya antara RPJMD, RTRW dan rencana induk harus sejalan. Sehingga baru bisa mengacu kepada Raperda yang kita buat. Jadi ini merupakan tantangan berat bagi kita kedepan,” kata Ade seusai observasi di Dinas Pariwisata Yogyakarta kepada wartawan melalui telepon, Selasa (15/3).
Solusi yang diambil, anggota pansus akan berumbuk untuk memecahkan persoalan ini. Sebab setiap permasalahan ada jalan keluarnya. Selain itu, persoalan itu tidak berkaitan dengan hukum. Namun dampaknya kepada peningkatan pengunjung wisata.
Seperti, jika diteruskan akan terkendala kepada pembangunan
infrastruktur. Dan kalau tidak diteruskan juga akan berdampak kepada peningkatan pendapatan asli Daerah (PAD) Riau. Sebab kalau tidak dimulai, otomatis peningkatan PAD tidak akan bertambah.
Sementara di Yogyakarta, sumber PAD paling tinggi adalah melalui pariwisata. Sementara disana tidak ada Sumber daya Alam (SDA) yang diandalkan. Sehingga daerah keraton ini sudah menjadi pusat pendidikan dan pariwisata asia tenggara.
Kemudian, dalam proses pelaksanaannya, pihak pemerintah tidak memberikan ke investor. Tetapi memberdayakan masyarakat setempat. Agar terwujud ekonomi kreatif dan desa wisata. Sehingga dapat memberikan multi player efek secara langsung kepada masyarakat.
“Jadi sejak dibentuk Perda, pariwisata dan pengembangan wisata disini sangat tertata dengan rapi. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran masyarakat secara merata, melalui lapangan pekerjaan. Jadi untuk di Riau, kita akan berupaya agar Raperda ini juga bisa terwujud,” aku Ade.***(ran)