
Seibeduk(SegmenNews.com)– MS (46) seorang oknum guru mengaji disalah satu yayasan pendidikan di Kecamatan Seibeduk tega mencabuli enam muridnya.
Untuk melancarkan aksi bejatnya, oknum guru cabul ini menyuguhkan film seronok kepada murid yang menjadi targetnya.
Diduga, guru bejat itu sudah melakukan aksinya berkali-kali kepada korban selama dua tahun terakhir. Parahnya, ia mencabuli muridnya di ruang kerjanya sewaktu pengajian.
Salah seorang korban, Yn (14), siswa kelas VIII SMP, anak kedua pasangan suami-istri SW (41) dan YZ (40), mengungkapkan telah dilecehkan guru mengajinya itu pada 7 Maret sekira pukul 20.00 WIB.
Ditemui di rumahnya, Yn menceritakan kejadiannya bermula saat pelaku memintanya masuk ke ruang kerjanya. Waktu itu korban disuruh pelaku membawakan kopi dan rokok.
Setelah mengantar permintaan gurunya, pelaku mengajak korban berbincang-bincang. Kemudian pelaku menunjukkan video porno kepada korban.
“Saya disuruh abah (panggilan pelaku) nonton video porno malam itu,” kata Yn kepada wartawan, Kamis (17/3/2016).
Setelah menonton video porno berdurasi enam menit tersebut, pelaku langsung meraba-raba tubuhnya. “Saya takut, tak bisa ngapa-ngapain,” ucapnya.
Korban sebenarnya sudah mengetahui aksi bejat gurunya, akan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Teman-teman korban sebelumnya juga sudah menceritakan perbuatan gurunya.
Sepengetahuan korban, pelaku sudah melakukan perbuatan cabul kepada lima teman korban dalam dua tahun terakhir.
“Ada yang dicium bibirnya dan pipinya, ada yang dipeluk, ada yang dipegang kemaluannya. Kami takut memberitahukannya kepada orangtua,” katanya.
Ibunda korban, SW, menambahkan bahwa awalnya sang anak tidak mau menceritakan kepadanya. Justru, anaknya menceritakan kejadian ini kepada orangtua temannya.
SW mengatakan, dengan kejadian ini, anaknya menjadi trauma setelah dilecehkan pelaku. “Anak saya sudah trauma. Untuk mengembalikan depresinya itu tidak mudah,” katanya.
Karena itu, SW meminta pelaku segera diproses pihak berwajib. Pasalnya, perbuatan pelaku tidak bisa dimaafkan lagi, apalagi korbannya sudah banyak.
Ia menegaskan masalah ini tidak akan diselesaikan secara kekeluargaan. SW menginginkan pelaku dihukum sesuai perbuatannya.
“Mau minta perlindungan dari pihak yang berwajib. Harapannya dihukum sesuai perbuatannya,” tandas dia.***(okz/ran)