Pekanbaru(SegmenNews.com)- Tim anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Gedung DPRD Provinsi Riau, Senin (11/4/16).
Sejauh ini belum diketahui apakah kedatangan tim KPK terkait dana eskalasi yang dilaporkan oleh wakil ketua DPRD Riau, Noviwaldi beberapa hari lalu.
Yang jelas disebutkan ketua DPRD Riau, Sunaryo, kedatangan KPK guna memberikan pembekalan dalam pencegahan korupsi di kalangan anggota DPRD Riau. Sebab Provinsi Riau merupakan satu dari tiga provinsi rawan korupsi.
Dua provinsi lainnya yaitu, Provinsi Sumatera Utara dan Banten. Tiga provinsi ini sedang dalam pengawasan dan pembinaan KPK.
Seluruh anggota dewan mengikuti pembekalan dari tim KPK secara tertutup di ruangan medium DPRD Riau.
“Sekarang kita dalam tahap sosialisasi dan pembekalan terhadap bahaya korupsi. Sementara peserta diikuti oleh semua anggota dewan dari seluruh fraksi tanpa kecuali,” kata Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo.
Sunaryo menjelaskan, melalui sosialisasi ini, diharapkan KPK bisa membimbing dewan supaya bisa melaksakan program APBD dan menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Sehingga tidak keluar dari jalur yang ditetapkan pemerintah.
Diakuinya, kadang dalam pelaksanaan APBD bisa saja keluar dari jalur. Karena aturan itu sudah banyak berubah dari sebelumnya. Namun dalam sosialisasi ini dapat diketahui, aturan mana saja peraturan berubah dan yang belum diketahui oleh dewan.
“Jadi melalui sosialisasi ini, KPK bisa membimbing kita (dewan) kearah yang benar. Sehingga tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, seperti tersandung kasus korupsi dan melawan hukum dalam melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat,” jelas Sunaryo.***(Alin)