Pawang Buaya Ini Dikerahkan Panggil Buaya Pemangsa Anak di Rohil. Ini Hasilnya..

Ritual pemanggilan buaya jadi perhatian warga.rtc
Ritual pemanggilan buaya jadi perhatian warga.rtc

Rohil (SegmenNews.com)-Hilangnya Sugi bocah 13 tahun yabg diduga dimangsa buaya saat mencuci kaki di Sungai Rokan, Jabupaten Rokan Hilir, terus mendapat perhatian. Seorang pawang buaya pun diterjunkan untuk memanggil buaya pemangsa tersebut.

Ritual pemanggilan buaya Rabu (11/5/16) menarik perhatian warga. Ketertarikan itu dipicu keingintahuan mereka, karena biasanya, buaya yang memakan manusia, akan timbul dengan sendirinya dan menyerahkan diri. Namun hingga sore, buaya tersebut tak kunjung muncul lagi.

Perantara Pawang Buaya Risman Saragih memasang sesajen diantaranya bunga tujuh warna, air dalam timba, serta beberapa orang keluarga diminta untuk duduk.

Karena penasaran, ratusan warga berdesak-desakan melihat, sehingga TNI dan Satpol PP bersusah payah untuk meminta warga mundur beberapa meter dari tempat itu, karena menurut sang pawang, kalau orang ramai seperti itu, buayanya tak mau timbul.

Prosesi pemanggilan buaya dimulai pukul 13.00 WIB, Jono, paman korban Sugiarto diminta mendekat, lalu ritual dimulai.

Namun sampai sore, buaya tak kunjung timbul dan mayat Sugiarto tak kunjung dapat, padahal pihak keluarga berharap mayatnya segera dapat.

Sedangkan Perantara Pawang Buaya, Risman Saragih, terlihat mondar mandir dan pergi ke bagian hulu, namun buaya tak kunjung muncul.

Tak lama kemudian, Perantara Pawang Buaya lain, Pendi mengatakan, kalau mayat Sugiarto akan dihantar buaya pukul 18.00 WIB, namun sampai batas waktu yang ditentukan, belum juga terjadi.

Dalam pada itu, sewaktu kejadian yang sama beberapa waktu lalu di Kecamatan Rimba Melintang, setelah buaya memakan manusia dan mendatangkan pawang buaya, semua buaya yang ada ditempat itu datang dan timbul, lalu menggunakan metoda komunikasi, sang dukun meminta buaya yang bersalah untuk maju.

Setelah buaya yang bersalah itu maju, maka sang pawang menanyakan kepada orang tua korban, apakah buaya akan dibunuh atau hanya sekedar meminta mayat saja, maka orang tua korban waktu itu meminta agar buaya tersebut dibunuh.

Lalu, sang buaya ditangkap lalu dibelah perutnya, dan memang ditemukan mayat korban didalam perut buaya tersebut, sehingga masyarakat terkagum-kagum.

Kondisi berbeda terjadi di depan Makodim 0321 Rokan Hilir, meski telah memanggil pawang buaya, namun buaya tidak timbul menyerahkan diri sampaoi sore harinya.

Sehingga timbul spekulasi, bisa saja Sugiarto tenggelam bukan karena buaya, tapi karena penyebab lain, terbawa arus atau mahluk halus.(Rtc)