Jakarta(SegmenNews.com)- Sejak dilantik bersama Wabup Alfedri tahun 2011 lalu, setiap tahunnya Bupati Siak Syamsuar tak pernah absen menerima Anugerah Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Tenaga Kerja RI.
Rabu malam (18/02/16), Syamsuar didampingi Kadisosnaker Nurmansyah kembali diundang untuk menerima penghargaan K3 dari Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri.
Bagi Syamsuar, penghargaan K3 untuk kelima kalinya ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Siak kedepan, untuk lebih meningkatkan kualitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja dinegeri istana.
Sebagai penerima Award Pembina K3, ia diingatkan Menteri Hanif Dhakiri, bahwa indikator terciptanya K3 kedepan akan semakin berkembang sesuai tuntutan zaman.
“Penghargaan ini menyemangati kita agar lebih aktif mendorong perusahaan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Secara tak langsung artinya kita juga mendorong karyawan agar tetap produktif dalam pekerjaannya,” kata Syamsuar usai menghadiri malam anugerah K3 di Bidakara Hotel Jakarta.
Orang nomor satu di Negeri Istana ini juga bercerita bahwa selama ini berbagai upaya pembinaan K3 didaerah terus dilakukan, sehingga beberapa perusahaan beberapa tahun terakhir telah mendapatkan penilaian zero accident.
Tercatat sejumlah perusahaan di Kabupaten Siak tahun ini menerima anugerah K3, diantaranya PT Aneka Inti Persada unit Teluk Siak Estate, unit Pinang Sebatang Estate, unit Aneka Persada Estate, unit Teluk Siak Factory, dan PT Anugerah Sumber Makmur, dengan unit usaha perkebunan kelapa sawit.
“Kedepan juga akan kita upayakan agar makin banyak perusahaan memperoleh penghargaan K3. Seperti daerah lain, kita juga akan dorong perusahaan supaya aktif mengkampanyekan kepedulian HIV – AIDS, karena di Riau dan Siak ini juga dijumpai beberapa kasus,” harapnya. Ia juga berharap perusahaan juga dapat membudayakan pola hidup sehat agar para pekerja terhindar dari resiko penularan HIV – AIDS.
Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dalam sambutannya mewanti-wanti kepala daerah baik gubernur maupun bupati, bahwa kebutuhan pekerja didunia industri tak hanya berkutat seputar keselamatan kerja saja, kepala daerah juga harus mendorong perusahaan agar juga peduli terhadap penyebaran HIV AIDS dilingkungan kerja.
“Selamat para penerima karena berhasil menerapkan K3 terintegrasi didaerahnya. Menjaga orang yang berada dilingkungan kerja itu juga bagian dari menjalankan apa yang disebut Hifdz An-nafs atau memelihara jiwa. Jadi K3 itu amat penting. Mari kita jadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas” seru Hanif.
K3 belakangan ini kata Hanif, juga termasuk upaya pencegahan dan penularan HIV dan AIDS. Sebab dampaknya negatifnya juga berimbas luas pada sektor ekonomi bisnis dan sosial. “85 persen penderitanya adalah usia produktif. Dan kaum pekerja perlu kita lindungi sebagai tulang punggung dunia usaha dan produksi” tutup dia.
Selain penghargaan K3, dalam kesempatan itu juga dilakukan re-launching motto ‘Safety is My life’ oleh Menteri Ketenagakerjaan bersama Komisi IX DPR RI, para Dirjen dilingkungan Kemnaker dan pimpinan Apindo.
Penganugerahan Keselamatan dan Krsehatan Kerja (K3) tahun 2016 ini meliputi penghargaan kecelakaan nihil, penghargaan SMK3, Penghargaan Program pencegahan dan penanggulangan HIV – AIDS ditempat kerja serta penghargaan pembina K3.
Untuk penghargaan SMK3 tahun ini diberikan kepada 714 perusahaan, program pencegahan HIV – AIDS ditempat kerja 100 perusahaan, sedangkan penghargaan pembina K3 diserahkan kepada 13 Gubernur dan 26 Kabupaten/Kota se Indonesia.***(rls/rinto)