Pekanbaru(SegmenNews.com)– Selama ini, kantong kresek atau plastik berbayar sudah diberlakukan di Indomaret dan Alfamart di Kota Pekanbaru, dan berakhir pada April 2016 lalu. Namun hasil evaluasi yang disebut dapat mengurangi limbah plastik belum keluar.
Malah sekarang ini timbul pertanyaan baru, hasil yang diberikan masyarakat untuk membeli kantong plastik itu ke mana perginya?
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman juga mengakui hal itu. Uang pembelian kantong plastik itu belum diketahui kegunaannya. Apakah untuk pengusaha atau ada hal lainnya.
Namun menurut Irba, jika uang dari hasil penjualan kantong plastik berbayar ini digunakan untuk program CSR di perusahaan masing-masing, maka timbul pertanyaan baru, siapa yang mengawasinya.
“Makanya kita meminta kepada kawan-kawan di BLH untuk mengevaluasi program ini,” katanya.
Sementara terkait hasil evaluasi dampak pengurangan limbah pastik dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI hingga saat ini belum diturun, walaupun Tim dari KLH sudah turun ke Pekanbaru pada April 2016 kemarin.
Diakui Irba, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BLH untuk segera menggelar rapat bersama pemilik usaha.
“Dari rapat dengan pemilik usaha ini nanti bisa terlihat, ada atau tidak dampak terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik di Pekanbaru. Kalau tidak ada efeknya sama sekali terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik buat apa, cabut sajalah, ngapain pusing-pusing,” katanya.
Namun, lanjut Mas Irba, jika terjadi penurunan penggunaan kantong plastik, maka pihaknya mengaku siap untuk mendukung program tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, Jasmiyati, dikonfirmasi wartawan, Kamis (9/6/16) juga mengakui pihaknya masih menunggu hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI.
“Evaluasinya langsung dari KLH RI. Tim dari KLH sudah turun ke Pekanbaru pada April 2016 kemarin. Namun, sampai sekarang belum memberikan hasil evaluasinya,” katanya.***(Bud/bdb)