Tanjung Samak (SegmenNews.com)-Memprihatinkan, inilah kalimat yang bisa disebutkan melihat kondisi kapal perikanan bantuan Pemprov Riau yang seharusnya dimanfaatkan oleh para nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti, malah ditumpuk di Pelabuhan TPI Tanjung Samak.
Kapal perikanan bantuan Pemerintah Provinsi Riau ini sejak lama diketahui ditumpuk di Komplek Tempat Pelabuhan Ikan (TPI) Tanjung Samak Kecamatan Rangsang. Tidak diketahui persis kenapa kapal-kapal itu tidak melaut. Sementara kondisinya sebagian terlihat sudah mulai rapuh.
Wartawan haluanriau yang berkunjung di lokasi tersebut, hanya menemukan petugas jaga pelabuhan itu. Petugas itupun merasa kecolongan atas masuknya wartawan ke lokasi tersebut.
Saat wartawsn mengabadikan keberadaan kapal-kapal ikan tersebut, petugas inipun langsung membentak dengan mengatakan lokasi tersebut tidak bisa dimasuki oleh orang lain, apalagi wartawan, sebelum mendapat izin dari intansi Kelautan dan Perikanan yakni UPTD Kanlut Kecamatan Rangsang.
Bantuan kapal inidisebut-sebut telah menghabiskan dana belasan miliar tersebut, yang bergulir sekira dari tahun 2007-2008 hingga 2009 lalu.
Wartawan lantas meminta kepada petugas itu siapa saja yang bisa dihubungi untuk mendapatkan penjelasan terkait keberadaan pelabuhan yang terkesan mubazir tersebut, dan juga dengan keberadaan kapal ikan yang diadakan dari APBD Provinsi Riau tersebut.
Petugas tidak berkenan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Termasuk nomor ponsel KUPTD Kanlut Kecamatan Rangsang yang disebut bernama Landa.
Hasil pantauan di lapangan, selain keberadaan kapal ikan yang terdiri dari 9 hingga 10 unit tersebut, di lokasi itu juga terdapat satu unit alat berat yang dibiarkan terlantar.
Dengan keberadaan alat berat tersebut masyarakat sekitar sempat bercanda mengatakan alat berat ada di lokasi itu dan dibiarkan hingga dimakan karat. Sementara kecamatan tersebut sangat butuh alat berat untuk melakukan pelebaran jalan perbaikan drainase dan bentuk bangunan lainnya.
Tapi harapan masyarakat tidak bisa tersampaikan, karena keberadaan alat tersebut adalah kebijakan Pemerintah Provinsi Riau.
Terkait keberadaan alat tersebut Hasan, salah seorang warga Tanjung Samak, mengatakan, kalau bisa Gubernur Riau dapat merekomendasikan keberadaan alat berat itu untuk bisa dimanfaatkan Pemerintah Kecamatan Rangsang.
Dengan demikian alat itu tentu akan mampu membuka lahan pertanian, atau membuka jalan baru serta pembangunan fisik lainnya.
Warga lainnya juga menimpali, kalau keberadaan kapal-kapal tangkap bantuan pemerintah itu juga layak ditelusuri oleh pihak terkait. Sebab mulai dari keberadaan pelabuhan ikan itu, kapal, alat berat dan pembangunan pabrik es, layaknya dihibahkan ke kabupaten.
“Sehingga semua bentuk pembangunan tersebut tidak menjadi mubazir atau sis-sia seperti kondisi saat ini,”ujar warga lainnya.(HR)