Penting.. Ini Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Drs H Ahmad Supardi Hasibuan, MA
Drs H Ahmad Supardi Hasibuan, MA

Untuk mengetahui secara pasti tentang datangnya Lailatul Qadar tidaklah ada yang bisa mengetahuinya kecuali Allah SWT, namun para ulama memberikan tanda-tanda kedatangannya sebagai berikut :

– Pertama, Pada malam hari itu tak ada meteor yang meluncur, sebab pada malam itu syetan-syetan tak ada yang boleh berkeliaran.

– Kedua, Udara tidak panas dan tidak pula dingin (sedang).

– Ketiga, Angin tenang, tidak ada awan dan tidak pula hujan.

– Keempat, Matahari terbitnya cerah, sinarnya tidak menyilaukan, karena banyaknya malaikat yang berulang balik pada masa itu.

Hal ini atas dasar salah satu hadits Rasulullah SAW, Rasulullah SAW ditanya tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Beliau menjawab : “Ialah malam yang cerah, pada malam itu tiada panas, tiada hujan, tiada angin, tiada bintang (meteor) diluncurkan (dilemparkan) dan paginya matahari terbit tidak dengan sinar yang menyilaukan”.

Mengapa matahari sinarnya tidak menyilaukan atau sinarnya berkurang ? Adakah ini terhalang oleh malaikat yang lalu lalang, padahal malaikat itu adalah makhluk halus yang terbuat dari cahaya (nur).

Syahrur Raudhl dalam kitabnya Fathul Wahhab menyatakan bahwa, bukannya terhalang, tetapi karena sinarnya kalah dengan nur-nur para malaikat itu. Atau karena itu memang diciptakan oleh Allah SWT sebagai tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar.

 Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar ini sangat diperlukan bagi seseorang, sebab siang hari setelah datangnya malam Lailatul Qadar itupun masih disunnahkan beribadah dan sebagai bahan untuk tahun depan. 

Bagi seseorang yang mengetahui datangnya malam lailatul Qadar hendaklah ia tetap diam sehingga orang lain tetap khusu’ beribadah menanti kedatangan malam Lailatul Qadar sebab apabila diberitahu pada orang lain bahwa malam lailatul Qadar telah datang, maka tidak menutup kemungkinan orang lain yang sedang khusu’ beribadah menanti kedatangannya, akan berhenti beribadah.

Semoga kita dapat bertemu dengan malam yang mulia ini, malam yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh setiap insan yang beriman kepada Allah, malam yang dapat diibaratkan sebagai seorang tamu besar yang sedang ditunggu-tunggu kedatangannya, sehingga kita dapat memperoleh kemuliaannya yaitu, “Lebih Baik Daripada Seribu Bulan”.***

Oleh: Kepala Kantor Kemenag Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan, MA