Rohul(SegmenNews.com)- Orangtua bayi prematur yang meninggal dunia di RSUD PasirPangaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau Curhat kepada salah satu anggota dewan Alpasirin saat sidak.
Dari keterangan orangtua Bayi Prematur, Adrianto, Kamis (6/10/16) kepada Alpasirin, bayinya yang lahir pada tanggal 3 Oktober 2016 kemarin meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama 18 jam.
Bayinya ke-4 nya meninggal dunia setelah muntah darah karena dikeluarkan dari incubator di ruang perinatologi RSUD.
Sementara istri Arianto mengalami pendarahan usai operasi Caesar, mengakibatkan rahim istrinya terpaksa diangkat.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga merasa keberatan, dan akan menuntut pihak rumah sakit.
“Sampai hari ini, 9 kantong darah untuk istri saya sudah habis terpakai, dan masih menjalani perawatan di ruang ICU. Saya akan menuntut pihak rumah sakit atas keteledoran mereka dalam perawatan anak bayi saya yang mereka keluarkan dari incubator di ruang perinatologi sampai anak saya muntah darah dan meninggal, mereka harus bertanggung jawab atas keteledoran mereka dalam menangani bayi kami,” kesal Arianto.
Sementara itu, Plt Dirut RSUD Rohul, drg Leni Sumbari menjelaskan bahwa, bayi dikeluarkan dari incubator ke mesin pernapasan setelah bayi muntah darah karena bayi itu membutuhkan nya.
Sebab bayi yang lahir prematur fungsi organ tubuhnya seperti jantung, paru, hati dan lainnya belum berfungsi optimal. Hal ini dilakukan atas izin pihak keluarga si bayi.
Setelah kejadian pun, dokter sudah menyarankan untuk dirujuk namun pihak keluarga tidak mengizinkan.
“Kami melepaskan incubator nya karna bayi tersebut muntah darah, dan kami beri mesin pernapasan. Bayi prematur fungsi tubuh nya belum optimal dan kami telah menyarankan pihak keluarga agar bayi di rujuk tapi pihak keluarga tidak bersedia,” jelas drg Leni Sumbari.
Mendengar penjelasan dari kedua belah pihak, anggota DPRD Rohul, Alpasirin menilai kinerja RSUD diperbaiki dan pemerintah wajib membenahi segala fasilitas dan pelayanan RSUD.
“Menurut saya pelayanan kinerja rumah sakit harus diperbaiki dan fasilitas nya wajib dibenahi pemerintah karna ini menyangkut nyawa orang banyak yang dirawat di rsud, jadi saya berharap kejadian ini tidak terjadi lagi,” sampai Alpasirin.***(Fitri)