Dua Bulan Dibangun, Proyek Turap SMPN2 Bangun Purba Roboh

Dua Bulan Dibangun, Proyek Turap SMPN2 Bangun Purba Roboh
Dua Bulan Dibangun, Proyek Turap SMPN2 Bangun Purba Roboh

Rohul(SegmenNews.com)- Proyek pembangunan turap penyanggah tebing di SMPN 2 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, Riau roboh sejak dua bulan usai dikerjakan.

Dari pantauan, saat ini hanya tersisa beberapa meter turap yang masih menempel. Sementara yang lainnya sudah hancur. Dikhawatirkan tanah di tebing akan longsor dan menganggu bangunan sekolah.

Dari informasi, sumber dana pembangunan turap melalui APBD Rokan Hulu tahun 2015.

Kepala Sekolah SMPN 2 Bangun Purba,  Repan Spd, Sabtu (8/10/16) mengakui selama pengerjaan pihak kontraktor tidak pernah berkordinasi dengan pihak sekolah. Plang proyek juga tak pernah ada.

“Kita tidak mengetahui siapa kontraktornya dan  sebelumnya plang proyek tidak ada, kalau begini siapa yang bertanggung jawab,” keluh
Repan.

Lebih lanjut Repan menjelaskan, bangunan turap penyanggah tebing sepanjang 40 meter menurutnya sudah sesuai dengan gambar, namun baru dua bulan selesai dikerjakan turap sudah amruk.

Kepsek menduga ini merupakan Faktor alam dan Faktor Geografis, karna lokasi nya Memang rawan longsor dan Posisi nya tak jauh dari lapangan Bola jadi tanah labil dan sering retak.

Pihaknya merasa khawatir, jika turun hujan dengan intensitas tinggi, air disertai lumpur diprediksi akan masuk ke dalam ruangan sekolah, sehingga akan mengganggu proses belajar mengajar.

“Kami sudah lapor ke Plt Kadisdik Rohul H.Zulkifli Spd.Mpd dan Alhamdullah sudah di respon bahkan. Pihaknya telah Menurunkan tim Monitoring,  kita sangat berharap agar Turap yang ambrol itu secepatnya bisa di renovasi sebelum musim hujan t,” ujarnya.

‎Menanggapi hal tersebut Seketaris DPC LPP TIPIKOR RI Rohul, Mintareja Sfil mengatakan pihak kontraktor harus bertanggung jawab, dan dinas terkait harus turun kelapangan dan bila penting dana proyek jangan dibayarkan.

Mintareja  juga sangat kesal dengan ulah kontraktor yang membangun turap sekolah tersebut, sebab tidak ada kordinasi dengan pihak sekolah dan tidak diketahui siapa dan perusahaan apa nama perusahaan yang melaksanakan proyek tersebut karena tidak ada plang proyek,” tegasnya.***(fian)