Batam

(SegmenNews.com) – Kebijakan terkait naiknya tarif UWTO (Uang Wajib Tahunan Otorita) terus menuai reaksi masyarakat dan pengusaha.
Sejak Senin (31/10/2016) pagi, sejumlah ruas jalan terpasang spanduk penolakan terhadap UWTO. Di kawasan Nagoya, spanduk itu bahkan menghiasi setiap toko.
Pantauan tribunbatam, kompleks pertokoan kawasan Nagoya, setiap ruko memasang spanduk menolak UWTO di depan ruko masing-masing.
Seorang pengusaha yang berjualan tas di Nagoya Batam saat dikonfirmasi mengatakan, mereka sudah sepakat untuk memasang spanduk tersebut.
“Ini bentuk kekecewaan kami. UWTO terlalu mahal. Bisnis kami semakin sulit,” sebutnya.
Ia berharap, bentuk penolakan yang dilakukan ini bisa membuat Batam’>BPBatam berubah pikiran. Sebab, penolakan ini dilakukan secara masif oleh seluruh pengusaha dan masyarakat.
“Di Nagoya ini ramainya Sabtu dan Minggu saja. Itu pun yang ramaikan orang Singapura. Saya harap pihak BP bisa memahami kami,” sebutnya.(btc)