
Jakarta (SegmenNews.com) – Bersamaan dengan momen kembalinya Setya Novanto menjadi Ketua DPR, PDIP meminta jatah kursi pimpinan DPR. Permintaan PDIP sudah disepakati oleh pemilik suara terbesar kedua yaitu Golkar.
Permintaan PDIP itu disampaikan secara blak-blakan saat rapat paripurna pergantian Ketua DPR, Rabu (30/11/2016) lalu. Jatah itu diminta bersamaan dengan pemberian persetujuan ke Novanto.
“Kami berharap pimpinan menginisiasi membuat aturan dalam formasi pimpinan. Dan kalau masih dimungkinkan, selaku fraksi yang anggota paling banyak, kalau masih dimungkinkan mendapat porsi pimpinan DPR,” kata anggota Fraksi PDIP, Arya Bima yang diikuti tepuk tangan anggota lainnya.
Permintaan itu bukan hanya datang begitu saja. Fraksi-fraksi lain pun langsung mendukung saat itu juga di rapat paripurna, antara lain datang dari Fraksi PAN hingga PPP.
Di luar rapat paripurna, persetujuan juga datang dari Golkar yang kini kadernya duduk sebagai Ketua DPR. Golkar siap merevisi UU MD3 untuk mengakomodir PDIP di kursi pimpinan DPR.
“Kita setuju, akan revisi UU MD3 mengenai komposisi pimpinan DPR RI,” ungkap Plt Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari detikom, Kamis (1/12/2016).
Sebagai Ketua DPR, Novanto juga tidak memberi sinyal penolakan. Dia akan mengkaji prosesnya.
“Nanti saya koordinasikan dengan pimpinan-pimpinan yang lain dan juga komisi yang terkait,” kata dia.
Novanto membantah perubahan formasi pimpinan DPR merupakan ‘deal’ agar PDIP setuju dengan pergantian Ketua DPR kali ini.
“Semua undang-undang kita bicarakan ya, kita doain bisa berjalan dengan lancar,” kata Novanto membantah.(dtc)