Aksi Demontrasi Ratusan Mahasiswa Warnai Peringatan Hari Anti Korupsi di Riau

Aksi demontrasi mahasiswa
Aksi demontrasi mahasiswa

 Pekanbaru (SegmenNews.com)-Peringatanan Hari Anti KOrupsi Indonesia di  Riau, diwarnai aksi demontrasi ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Riau. Mereka mendesak agar peringatan hari anti korupsi ini tidak seremonial saja, tetapi memnjadi momentum penuntasan kasus korupsi di Riau.

Aksi ratusan massa ini dimulai dari Tugu Zapin, Jalan Jenderal Sudirman, depan gerbang Kantor Gubernur Riau dan siangnya dilanjutkan di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro. Dalam orasinya, massa menyampaikan lima poin tuntutannya, yang antara lain, mendesak Polda Riau menuntaskan sejumlah kasus korupsi di Riau. Massa juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi berkantor di Provinsi Riau, mendesak klarifikasi Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman terkait korupsi Migas, serta meminta agar izin perusahaan yang membuka lahan di wilayah Riau dicabut.

Ratusan massa juga meminta KPK, Kejati, serta Polda Riau melakukan penyidikan terhadap aparatur negara yang terkait tindak pidana korupsi, khususnya soal perusahaan pembakar lahan. “Indonesia sebagai negara terkorup ke enam di dunia dan nomor satu di Asia. Ini prestasi besar yang memalukan di mata dunia, ini yang membuat Provinsi Riau masuk salah satu dari enam provinsi yang diawasi secara ketat oleh KPK. Saat ini sudah tiga Gubernur Riau yang ditahan KPK. Ini berarti Riau rawan korupsi,” ungkap Korlap aksi, Arni Juprika.

Dikatakannya, hal ini menjadi pukulan telak bagi Provinsi Riau, banyak institusi pemerintah di Riau yang terindikasi melakukan korupsi tetapi penanganannya begitu lambat, seperti jalan di tempat. “Kami aliansi BEM se Riau dan seluruh organisasi intra kampus meminta kepada KPK secepatnya melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang tersistem ini, karena pelaku korupsi ini akan merugikan negara khususnya daerah Riau,” ujarnya.

Aksi ratusan massa ini mendapat pegawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satpol PP Provinsi Riau. Karena waktu sudah memasuki jadwal Shalat Jumat, massa kemudian membubarkan diri. Usai Salat Jumat, massa kembali melanjutkan aksi. Kali ini sasarannya gedung daerah, Jalan Diponegoro.(hasran)