Washington (SegmenNews.com) – Pada Kamis atau Rabu waktu setempat sebanyak empat asteroid dikatakan tengah mengarah menuju Bumi. Dari keempat asteroid yang mengarah ke Bumi tersebut, salah satunya berdiameter 260 meter dan meluncur dengan kecepatan 13 km per jam.
Sedangkan asteroid terdekat dengan Bumi bernama 2006LH akan memiliki jarak sekira 2,4 kilometer dari Bumi. Kendati demikian, asteroid ini memiliki ukuran yang terbilang lebih kecil yakni berdiameter 45 meter atau setara dengan paus biru di lautan.
Dua asteroid lainnya diketahui bernama 2010XN dan 2015YQ1. Sementara asteroid yang terbesar dari grup tersebut merupakan 2006XD2.
“(Asteroid) 2006XD2 merupakan asteroid yang cukup besar. Jika asteroid itu menghantam Bumi, maka akan menimbulkan cukup kerusakan,” kata peneliti planet Dr Detlef Koschny, yang juga co-manager dari European Space Agency, sebagaimana dilansir Daily Mail, Rabu (21/12/2016).
“Namun tak ada satu pun dari keempat benda ruang angkasa tersebut yang akan memberikan dampak terhadap Bumi. Kita selamat,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, setiap bulannya terdapat lusinan asteroid yang mendekati Bumi di dalam area monitoring 7,5 kilometer dari Bumi. Namun, keempat asteroid tersebut diakui Koschny merupakan asteroid yang sangat langka.
Lebih dari 60.000 asteroid yang diketahui saat ini, 10.000 di antaranya merupakan asteroid yang memiliki jarak terdekat dengan Bumi. Meski kesempatan untuk menghantam Bumi tergolong kecil, upaya pelacakan asteroid tersebut masih dibutuhkan.
Hal itu guna mengetahui ukuran dan melacak lintasan dari ratusan asteroid agar dampak dan ancamannya terhadap Bumi dapat diketahui.
“Ada sekira 580 objek yang kami pertimbangkan memiliki risiko terhadap Bumi saat ini. Namun tak satu pun dari objek-objek tersebut memerlukan perhatian lebih,” kata Koschny.
Sebelumnya, pada 1995, sebuah komet diketahui sempat mendekati Bumi, namun tak sempat menabrak permukaan. Alih-alih menghantam Bumi, komet tersebut justru terbang menuju Jupiter.
Salah seorang ilmuwan dari NASA bernama Dr Nuth sempat mengatakan, tak akan banyak yang dapat manusia lakukan jika asteroid yang berada di ruang angkasa benar-benar menghantam Bumi. Oleh karena itu, ia pun sempat menyarankan untuk membangun sebuah roket yang dapat membelokkan arah asteroid kepada NASA. (okz/achir)