Berbahaya! Liquid Rokok Elektrik Bisa Memicu Kanker

Cairan rasa dalam rokok elektrik sebelumnya ditemukan sebagian besar sama dengan yang digunakan dalam makanan, karena itu telah lulus tes keamanan. Namun, hal ini berlaku untuk mereka yang dimakan, bukan dihirup.

Net

Para peneliti dari Desert Research Institute, Nevada, mengukur konsentrasi 12 aldehida dalam aerosol yang dihasilkan oleh 3 perangkat rokok elektrik. Untuk menentukan apakah aditif memengaruhi produksi kimia selama vaping, 5 rasa yang berbeda diuji di setiap perangkat. 2 Cairan tanpa rasa juga digunakan.

Vaping di setiap perangkat melalui 4 detik, 40-ml dan 30 detik masa istirahat antara setiap kepulan. Mereka menemukan cairan dengan kandungan rasa tinggi menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari aerosol akibat proses pirolisis.

Dalam setiap percobaan, jumlah aldehida yang dihasilkan melebihi rekomendasi kesehatan untuk paparan bahan kimia berbahaya.

Peneliti utama, Andrey Khylstov mengatakan, bagaimana senyawa penyedap dalam cairan rokok elektrik memengaruhi komponen kimia dan toksisitas uap.

“Hasil kami menunjukkan, produksi aldehida beracun eksponensial tergantung pada konsentrasi senyawa penyedap. Satu kepulan salah satu cairan rasa yang kami uji menghadapkan perokok mendapatkan aldehida berbahaya ini, yang sebagian besar berasal dari dekomposisi termal dari senyawa penyedap,” jelas Khylstov yang dikutip Dailymail.

Hasil ini menunjukkan kebutuhan akan investigasi lebih lanjut yang menyeluruh terhadap efek cairan rasa aditif pada pembentukan aldehida dan senyawa beracun lainnya di uap rokok elektrik.***

Source: okezone/dailymail