Batam(SegmenNews.com)– Komisi 1 DPRD Kota Batam memanggil lima instansi, terkait meledaknya baterai handphone yang hendak dikirim ke Jakarta pada 17 Maret 2017 lalu di Bandara Hang Nadim Batam.
Pemanggilan tersebut untuk mendengar pendapat, soal pengiriman baterai handphone genggam tersebut. Instansi yang dipanggil yakni, pejabat Bandara, pejabat PT Garuda Indonesia Pejabat Persero, pejabat bea dan cukai Pejabat DBM.
Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi 1 DPRD Kota Batam, Budi Mardiyanto, Kamis (27/4/17) di gedung DPRD.
Budi menegaskan peristiwa ini harus disikapi secara profesional, bukannya ditutup-tutupi oleh perusahaan PT.Garuda dan pihak Bandara. Sebab ini juga menyangkut masyarakat banyak.
“Jangan seakan-akan perusahaan menutup nutupi peristiwa ini. Ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi Anda. Ini harus disikapi secara profesional,” tegas Budi saat pertemuan.
Dalam pertemuan itu, pihak bandara mengaku dari investigasi mereka, pengiriman barang yang dilakukan melalui pesawat Garuda tidak sesuai prosedur.
Disamping itu, anggota Komisi 1, Yudi Kurniawan meminta rekaman CCTV di Bandara Hang Nadim.
“Dimana ada asap disitu ada api, jadi kalau bisa Kami meminta rekaman CCTV, dimana pada saat kejadian itu, biar kami tau dari awal,” pintanya.
Yudi juga menyampaikan informasi yang diperolehnya, bahwa pengiriman barang melalui jasa penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Hang Nadim dilakukan 3 sampai 4 kali pengiriman ribuan PAC.
Seperti diketahui sebelumnya, ledakan baterai yang dikemas dalam dua kemasan usai pemeriksaan di alat pemindai (x-ray) Terminal Kargo Bandara Hang Nadim, sempat menimbulkan asap tebal dan kebakaran meskipun dengan cepat bisa dipadamkan kembali.
Anggota Tiga Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam RC Eko Santoso, dilansir Antara, sebelumnya menduga perusahaan pengirim paket kargo tersebut berusaha menyiasati aturan yang melarang pengiriman baterai menggunakan penerbangan.
“Paket tersebut diberi label sparepart. Untungnya bisa terdeteksi sebelum naik ke pesawat,” kata dia.***(Jihan)