Pekanbaru(SegmenNews.com)- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Riau, Drs H Kamsol mengklaim tidak ada pungutan liar di sekolah, namun hanya sumbangan partisipasi orangtua untuk membantu sekolah.
Sumbangan tersebut, kata Kamsol, tidak dipaksakan, hanya sesuai kemampuan para orangtua. Sebelumnya juga dilakukan musyawarah dan mufakat antara pihak sekolah, komite dan para wali murid.
“Kalau pungutan untuk kepentingan pribadi, jelas Pungli namanya,” tegas Kamsol, Rabu (11/5/17).
Dijelaskan Kamsol, jauh jauh hari dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah agar terbuka soal anggaran sekolah termasuk anggaran dana BOS yang hanya tinggal sepertiga.
Jika memang dibutuhkan untuk kebutuhan atau kekurangan anggaran sekolah, maka harus dilakukan musyawarah dan mufakat antara pihak sekolah, komite dan para orangtua murid.
“Berapa kurangnya dicari bersama-sama, itukan gotong royong. Kan anak mereka juga, untuk generasi bangsa. Semakin bagus sekolah, semakin bagus generasi yang kita keluarkan. Membangun sebuah sekolah saya rasa lebih dari membangun sebuah rumah ibadah. Sama dengan gotong royong membangun sebuah masjid,” tukasnya.
Kamsol juga mencontohkan sekolah di Negara tetangga Malaysia, disana pihak sekolah dan wali murid melakukan gotong royong setiap 3 bulan disekolah.
“Sekolah panutan itu, bagaimana sekolah layak anak, bermutu, bebas pungutan. Pemerintah membuat program itu saya ditugaskan bersosialisasi ke guru-guru. Bagaimana membangun sekolah dengan gotong royong,” ujarnya.***(hasran)