Bogor(SegmenNews.com)- DPW Dan DPC Syarikat Islam (SI) Provinsi Riau mengikuti Mukernas 1 SI di Cisarua Bogor dengan tema “Back To Azimuth Pemantapan Program Aksi Dan Penguatan Akar Padi Menuju Kemandirian Bangsa.
Mukernas ini berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 19 sampai 21 Mei 2017 di Gedung Diklat Mahkamah Konstitusi Jalan Raya Puncak KM-83 Cisarua, Bogor.
Mukernas secara resmi dibuka oleh DPP SI DR.Hamdan Zoelva.SH.MH.
Ketua DPW SI Riau, Al Khairi Yakub.SAg kepada Segmennews.com, Sabtu (20/5/17) menjelaskan, Mukernas ini merupakan ajang permusyawaratan setingkat di bawah Majelis Tahkim/Kongres Nasional, yang memiliki
kedudukan strategis.
Fokus pembahasan pada Mukernas I Syarikat Islam ini kata Al Khairi, bertitik tekankan pada konsentrasi pengembangan, dan penguatan bidang ekonomi dan perdagangan.
Hal tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi kaum SI dan ummat Islam, dalam rangka mendukung percepatan program pemerintah membangun ekonomi rakyat berkesejahteraan.
“Tentunya diperkuat dengan revitalisasi pengembangan pendidikan, kaderisasi, dan siyasah,” kata Al Khairi.
Dilanjutkannya, bercermin dari gelaran acara peringatan 100 tahun pidato HOS Tjokroaminoto, tentang Zelf-Bestuur3
yang inti pidato beliau pada 16 Juni 1916, menuntut agar dimilikinya hak-
hak untuk mengatur pemerintahan sendiri (merdeka) bagi kaum pribumi.
Untuk itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah menugaskan Dewan Pakar SI dan Sekretariat Jenderal, untuk menyusun grand design dalam rangka menyongsong Seabad Kemerdekaan Republik Indonesia, yang menempatkan posisi Syarikat Islam di tengah kehidupan berbangsa melalui rancangan “Visi Syarikat Islam 2045”.
Rancangan dimaksud dipaparkan dalam Mukernas untuk meminta tanggapan dan masukan dari peserta
sebagai penyelarasannya, bersamaan dengan pemaparan Program Indonesia Berzakat oleh Lembaga Amil Zakat Syarikat Islam (LAZSI).
“Mukernas ini berdasarkan Peraturan Dasar Bab X Pasal 30 dan PRT Bab XIV Pasal 77,” jelasnya.
Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat masa jihad 2015-2020 pada tahun pertama telah melakukan ikhtiar, dan daya upaya untuk mengejawantahkan maksud-maksud
perjuangan organisasi sebagaimana diamanahkan Majelis Tahkim ke-40 Syarikat Islam 1.
Yang mengedepankan penataan organisasi menuju Syarikat Islam dalam visinya yang baru, melalui ketetapan kebijakan yang dinamakan, Catur Program SI 2.
“Diharapkan, program ini akan memberikan daya dukung bagi kebangkitan kaum Syarikat Islam,” harapnya.***(Heri)