“Tolong pak Bistaman, segera bayar hutang anda kepada PT Rimba Raya, kami karyawan PT Rimba Raya sangat membutuhkan untuk pembayaran gaji dan THR kami. Ini mengingat sebentar lagi akan memasuki Ramadhan dan Idul Fitri. Kami ingin berlebaran dengan damai,” ujarnya.
Setelah sekitar 20 menit melakukan aksi, salah seorang yang mengaku sekuriti di rumah tersebut mengaku H Bistamam tidak ada di tempat. Namun para demonstran tetap melakukan aksinya. “H Bistaman selalu mengelak jika ditagih hutangnya, maka kami tetap melakukan aksi ini,” ujar Ucok.
Selang beberapa menit kemudian beberapa orang berbadan tegap yang mengaku sebagai keluarga H Bistamam datang, dan berjanji akan menyampaikannya kepada Bistamam. “Kemarin ada juga yang datang menagih, apakah masih terkait ini, makanya saya minta copian dari tagihan ini,” ujarnya.
Dikatakan H Tarmizi, selaku pemilik PT Rimba Raya, bahwa tagihan asli seluruhnya sudah diserahkan kepada Bistaman sejak lama, namun hingga saat ini tidak dibayar. Meski demikian H Tarmizi tetap memberikan copian tersebut.
Ucok selaku koordinator aski, ketika ditemui, mengatakan, hutang H Bistamam ini terjadi ketika H Bistamam memperoleh proyek Peningkatan Jalan Dalu-Dalu-Rantau Kasai. Ketika itu H Bistaman membeli material kepada PT Rimba Raya. “Kami memberikan material sesuai dengan orderan. Namun setelah selesai, H Bistaman berkilah bahkan menghilang tidak bersedia membayar material yang telah diterima,” ujarnya.***(hasran)