DPKP Kota Pekanbaru terus Tingkatkan Sosialisasi dan Layanan Masyarakat

Pekanbaru(SegmenNews.com)-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru terus meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran akibat arus pendek listrik kepada masyarakat.

Hermanto

Kepala Dinas Damkar Kota Pekanbaru, Burhan Gurning melalui sekretarisnya, kepada segmennews.com, Hermanto menegaskan, selain meningatkan sosialisasi, pihaknya terus berupaya memaksimalkan semana dan personil yang ada untuk menangani kebakaran.

Saat ini Damkar Kota Pekanbaru memiliki 22 Unit mobil operasional penanggulangan kebakaran dengan speksifikasi:
1.Mobil Rescue 1 unit untuk peralatan.
2.Mobil pengangkut personil 1 Unit.
3.Mobil Pemadam Api 4000 liter 17 unit.
4.Mobil Pemadam Api 10000 liter 3 Unit.
5.Mobil Pemadam Api 16000 liter 1 unit merupakan sumbangan dari PT. chevron.

Sementara personil operasional pemadam kebaran terdiri dari 185 orang dibagi 4 regu dengan shift jaga 12 jam pershiftnya.

Walau demikian sesuai arahan Walikota, pihaknya terus meningkatkan semangat personil dalam menjalani tugas mulia ini.

Begitu juga pada bulan puasa, walau personil berpuasa akan tetapi tidak  ada kata lelah untuk petugas Damkar. Mereka tetap semangat dalam tugas, dan tetap siaga 24 jam.

Kantor Damkar Kota Pekanbaru

“Petugas kita bekerja mengedepankan  moto “pantang pulang sebelum api dapat di padamkan,” imbuh Hermanto.

Dijelaskannya, visi dan misi DPKP Kota Pekanbaru  sebagai berikut :
Visi
“Terciptanya pelayanan kebencanaan dan pemadam kebakaran yang cepat dan profesional bagi masyarakat Kota Pekanbaru”.

Misi
-Mewujudkan penyelenggaraan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
-Mewujudkan penanganan darurat bencana yang efektif, efisien dan profesional
-Mewujudkan pelayanan pemadam kebakaran yang cepat, tepat dan profesional
-Mewujudkan sarana prasarana penanggulangan bencana dan pemadam kebakaran yang berkualitas
-Mewujudkan pelayanan rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan terhadap dampak bencana yang terpadu dan berkelanjutan
-Mewujudkan manajemen aparatur yang profesional.

Dalam menjalankan tugas, petugas Damkar dibekali keterampilan dalam memadamkan Api untuk penanggulan kebakaran dengan diklat.

Denhan demikian petugas bekerja sesuai SOP penganan kebakaran. Dimana setiba di lapangan TKP dilakukan investigasi sebelum di lakukan penangan, agar tindakan tersebut tepat sasaran dan tidak mengakibatkan resiko kecelakaan.

Pelatihan Damkar Kota Pekanbaru

Investigasi itu seperti memastikan aliran listrik pada rumah atau gedung yang terbakar benar benar sudah di matikan,  karena dalam tugas penangan kebakaran ini memiliki resiko yang tinggi maka petugas selalu diberi pembekalan keterampilan.

“Selain dari aspek keterampilan juga kita memperhatikan kondisi fisik, makanan dan puding atau suplemen, agar petugas kebakaran selalu siap siaga dan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.

Selain itu petugas diberikan fasilitas pelatihan fisik, seperti sarana fitnes, dan jadwal berolah raga secara rutin terus dilakukan.

Sementara untuk penanganan kebakaran, Damkar memiliki pos pos pemadam kebakaran, saat ini ada di 6 kecamatan di kota Pekanbaru berfungsi sebagai reaksi awal.

Jika ada di wilayah sekitar pos tersebut terjadi kebakaran maka petugas pos tersebut sebagai reaksi awal yang akan turun ke TKP di susul dengan armada dari pusat.

Pos pos pemadam kebakaran tersebut terletak di  kecamatan Tenayan Raya, Bukit Raya, Rumbai, Payung Sekaki, Tampan dan Pos Induk di Dinas Damkar kota Pekanbaru Pas Kodim

Dari data yang dimiliki Damkar Kota Pekanbaru, terjadi penurunan signifikan kasus kebakaran di Pekanbaru selama tahun 2016 lalu.

Kepala Dinas Damkar Kota Pekanbaru, Burhan Gurning kepada wartawan mengatakan secara keseluruhan, sepanjang tahun 2016 ada 203 kasus kebakaran yang terjadi di Pekanbaru. Penurunan ini kata dia dipengaruhi kondisi lingkungan yang kering dan berkabut asap.

“Terjadi penurunan sebanyak 185 kasus dibanding tahun 2015 yang total ada 388 kasus,” kata dia.

Dia merinci, tahun 2016, dari total 203 kasus, terdiri dari 83 kebakaran bangunan dan 119 kebakaran lahan. Sedangkan tahun 2015, dari total 388 kasus terdiri dari 147 kebakaran bangunan dan 241 kebakaran lahan.

“Tapi Alhamdulillah, untuk 2016 tidak ada korban jiwa,” tambahnya.

Untuk tahun 2017 ini pihaknya bertekat untuk bisa menekan kasus kebakaran, baik itu bangunan maupun lahan. Salah satu caranya yakni lewat kegiatan sosialisasi guna menekan resiko bencana.

“Kita melakukan sosialisasi dan pelatihan ke masyarakat dan juga ke perusahaan-perusahaan,” jelasnya.

Selain itu, kata dia lagi, menjamurnya gedung pencakar langit di kota Pekanbaru seharusnya diimbangi dengan insfrastruktur yang ada. Salah satunya mobil pemadam kebakaran vertikal. Ini salah satu yang dibutuhkan Damkar untuk tunjang upaya pemadaman bila terjadi kebakaran.

Mobil pemadam kebakaran vertikal ini untuk antisipasi apabila ada kebakaran di gedung bertingkat.

“Contohnya seperti kebakaran Ramayana kemarin, anggota kami kewalahan memadamkan api. Karena masih menggunakan mobil pemadam biasa dan memerlukan tenaga ekstra dari anggota pemadam. Ini sangat beresiko buat petugas,” ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa saat ini jika terjadi kebakaran di gedung bertingkat, Damkar Pekanbaru masih mengandalkan tenaga manusia. Pasukan pemadam akan masuk ke gedung untuk memadamkan api.

Dia juga mengatakan saat ini Damkar memiliki 26 armada dan ini memang belum memadai. Begitu juga terkadang terkendala dengan sumber air yang tak memadai saat petugas di lapangan.

“Saat ini kita memiliki 26 armada, dan ini belum memadai. Idealnya satu kecamatan ada satu pos dan ada 2 armada, sementara kita memiliki 12 kecamatan dan ada 12 pos. Dan juga setiap daerah perkantoran ada pos Damkar untuk mengantisipasi,” ungkapnya.

Tidak lupa pula ia mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk mengantisipasi dengan adanya racun api, baik di setiap perumahan maupun perkantoran.

“Dengan adanya racun api bisa meminimalisir kebakaran, perkantoran dan di perumahan. Untuk itu kita mengimbau kepada perkantoran dan perumahan,” lanjutnya.

Burhan juga berharap kepada seluruh personel, “Untuk tetap siaga dan bekerjalah dengan hati nurani. Dan jadikan ini sebagai panggilan hati nurani. Dimana kehadiran Damkar membuat masyarakat reda,” ungkapnya.***(Adv/Diskominfo)