Rohil(SegmenNews.com)- Diduga telah beredarnya telur puyuh palsu yang mengandung bahan kimia yang menyebabkan kematian di kota Bagansiapiapi Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.
Telur puyuh tersebut nyaris mirip dengan telur aslinya, bahkan tampilannya sama seperti telur puyuh yang asli.
Hal itu di alami oleh Elmina Nizar, salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), terpaksa menghentikan makan siang bersama keluarganya setelah mencicipi sop telur puyuh yang dimasaknya.
Pasalnya, saat ingin memakan telur puyuh itu, mereka merasa ada yang aneh dengan telur setelah dimasak.
Sebab, semua telur yang dimasak rasanya keras dan kenyal tidak seperti biasanya. Selain itu, banyak telur yang dimasak bentuknya terbelah dan kuningnya terurai.
Merasa curiga, suaminya M Nizar Akas mencoba membakar putih telur tersebut. Sangat mengejutkan putih telur tersebut berasap dan mengeluarkan aroma plastik terbakar dan gosong.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dilapangan, Senin (31/7/2017) sekitar pukul jam 11.00 wib, Elmina Nizar berbelanja membeli telur puyuh, di toko inpres pasar Datuk Rubiah. Di toko tersebut dibeli telur yang sudah di bungkus pakai plastik dengan isi 24 butir untuk dimasak sop.
Menyikapi temuan tersebut pihak keluarga M Nizar Akas melaporkan temuan ini ke Kapolsek Bangko sekitar jam 13.00, dan bertemu Wakapolsek beserta team jaga untuk melaporkan temuannya.
Sementara itu pihak team Polsek Bangko melakukan kroscek ke lapangan ke pasar toko yang berada di Datuk Rubiah Bagansiapiapi untuk melakukan penyelidikan. Hasil komunikasi dengan pemilik toko, telur tersebut di beli ke agen yang berada di pasar Pelita.
Tidak menunggu lama team Polsek bergerak ke pasar Pelita Bangko ke tempat agen telur yang di maksud, hasil investigasi ke agen telur tersebut infonya di beli dari agen besar Medan.
Dan saat ini pihak Polsek Bangko masih melakukan penyelidikan mengenai adanya keganjilan pada telur tersebut. Pihak kepolisian juga menghimbau agar konsumen lain lebih berhati-hati dalam membeli telur puyuh di pasaran.***(Chandra)
