Pekanbaru (SegmenNews.com)-Kapolres Pekanbaru, Kombes Susanto, memastikan kematian Firzha, sopir cadangan anggota DPRD Riau, Abdul Wahid, yang ditemukan di parkir mobil Bandara SSK II, bukan karena bunuh diri. Tim masih memburu pelaku sert motif pembunuhan tersebut.
Hal ini ditegaskan Kapolres Pekanbaru, Kombes Susanto, ketika ditemui, Selasa (24/10/2017). “Kami memastikan kematian korban Firzha, bukan karena bunuh diri, meskipun di TKP ditemukan cairan pembasmi serangga dan leher dililit lakban,” ujar Susanto.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk mengungkap kasus kematian sopir cadangan anghota DPRD Riau tersebut, Polresta Pekanbaru bekerjasama dengan Tim Polda Riau, dengan membentuk tiga tim. “Di antaranya tim pertama melakukan olah TKP, tim kedua melakukan profiling,” ujarnya.
Baca Juga: Penemuan Mayat di Parkiran Bandara SSK II Pekanbaru
Dikatakannya, dari hasil visum dan olah TKP yang disampaikan ke penyidik, diketahui cairan serangga dan diari, serta lakban yabg ada di TKP, tidak mengungkapkan secara spesifik kematian korban. “Di lambung korban tidak terdapat cairan serangga,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengunjung bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) Pekanbaru dihebohkan dengan penemuan mayat pria di dalam mobil di parkiran Bandara, Jumat (20/10/2017) sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat ditemukan, jenazah pria yang diketahui bernama Firzha Hendratno (22) sudah membusuk, lehernya terlilit plastik, dari mulut mengeluarkan darah.
Didalam mobil ditemukan barang bukti, satu botol merek baigon, satu botol aqua yang berisikan air baigon, satu buku diari, satu unit handphone stawberry, satu buah dompet berisikan KTP, Sim milik korban.
Posisi Firzha berada di bangku kemudi mobil Kijang Inova BM 1130 LT. Dari identitas Firzha diketahui tinggal di Japan Paus, Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatam Marpoyan Damai, Pekanbaru.***(ran)