Rumah Kapitan Chen Lee Sebagai Bukti Sejarah Bagansiapiapi

Rohil(SegmenNews.com)- Bangunan Rumah Kapitan Chen Lee di kota Bagan Siapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Provinsi Riau), adalah salah satu warisan budaya yang kini masih tersisa. Bangunan dengan arsitekturper paduan gaya tradisional Tionghoa dan Melayu masih berdiri kokoh di Bagansiapiapi.

Rumah Peninggalan Sejarah Kapitan ‎Chen Lee

Di Provinsi Riau sendiri, boleh dikatakan tidak ada lagi bangunan Rumah Kapitan. Jadi, Rumah Kapitan yang ada di kota Bagansiapiapi ini adalah satu-satunya. Rumah Kapitan milik Yeo Ming San ini telah musnah dibongkar, yang tinggal Bangunan yakni Rumah Kapitan Chen Lee.

Bangunan itu merupakan salah satu objek wisata yang cukup mendapat perhatian bagai setiap wisatawan yang berkunjung ke kota ikan itu.

Buktinya, setiap ada kunjungan wisata ke kota itu, sang guide alias pramu wisata selalu “menggiring” tamunya itu melihat bangunan yang terletak di belakang kelenteng Ing Hok Kiong.

Rumah Kapitan Chen Lee yang paling kuno dan tersisa satu-satunya yang masih berdiri kokoh itu milik ahli waris yakni (Tono) salah satu keturunan Kapiten Lee yang masih menghuni rumah itu sampai sekarang.

Bangunan yang terletak di pertengahan tiga jalan yakni jalan Sumatera, jalan Pahlawan, dan jalan Mawar itu hingga kini masih berdiri meski pun mulai rapuh dimakan usia. Dan wisatawan pun masih kerap berkunjung ke objek wisata yang jaraknya sekitar 25 meter dari belakang kelenteng Ing Hok Kiong. Hanya berjalan sebentar di sebuah gang kecil, bangunan itu sudah bisa dilihat.

Bangunan Rumah Kapitan berusia hamper seabad yang ada di Bagansiapiapi ini memiliki sejarah penting. Khususnya menyangkut sistem kekuasaan Opsir (Kapitan ) Tionghoa semasa berkuasa di Bagan Siapiapi waktu silam.

Bupati Rohil H Suyatno Meninjau Kuburan Kapitan Chen Lee yang terletak di Gg Candu Bagansiapiapi

Adapun beberapa peninggalan Kapiten yang bisa menarik wisatawan. Diantaranya, Piano buatan Belanda, tempat tidur, foto-foto, patung, serta topi Kapitan yang saa tini berada di kota Batam. “Rencana dalam waktu dekat topi itu akan dikirim ke Bagansiapiapi.

Sementara itu Pemrintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui Dispora Rohil, rumah sejarah Kapitan ‎Chen Lee itu akan di jadikan objekwisata Bagansiapiapi, setelah pihak keluarga Kapiten Chen Lee yang lainnya untuk mempersetujui dan menyerahkan rumah tersebut dengan Pemda Rohil.

Piano Peninggalan Kapitan Chen Lee

Selain itu, Pemerintah juga menjadikan Gang masuk kerumah Kapiten Chen Lee, akandiberikan nama Jalan Kapiten.

Seperti diketahui, Kapitan Tionghoa merupakan sebutan yang diberi dan diciptakan oleh sistem Pemerintahan Kolonial Belanda dalam upaya mengendalikan dan mengatur komunitas masyarakat Tionghoa di daerah tersebut.

Jadi, Kapitan adalah pejabat yang diangkat Pemerintahan Kolonial Belanda masa itu. Biasanya, seorang Kapitan dipilih atas dasar ketokohan dan kekayaan serta punya pengaruh besar dalam masyaraka tpedagang Tionghoa.

Tak heran, Kapitan Tionghoa pada umumnya adalah sosok yang sangat kaya di antara komunitas masyarakat Tionghoa. Kekayaan adalah bagian dari para meter penghargaan yang tinggi. Bahkan pengaruh ketokohannya pada komunitas masyarakatTionghoa sangat dipercayai penuh.

Karena itu, seorang Kapitan memiliki peran penting dalam menjembatani kepentingan ekonomi, politik, dan sosial antara Pemerintah Kolonial Belanda dengan komunitas masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi saat itu.

Di awal abad XVII silam, telah ditemukan pemimpin Tionghoa di Batavia (sekarang Jakarta) menjadi Kapitan, Letnan dan Mayor adalah pejabat yang diangkat oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Kemudian di awal abad XIX, di Bagan Siapiapi sudah terbentuk salah satu pemimpin masyarakat Tionghoa yang diangkat menjadi Kapitan. Tentunya, dalam menjalankan kewenangan dan kekuasaannya, sang Kapitan ini diberi hak penuh untuk mendidirikan bangunan Rumah Kapitan.
Bangunan itu berfungsi sebagai kantor operasional dalam menjalankan kekuasaan.
Layaknya system pemerintahan sekarang, fungsi umum Kapitan Tionghoa yakni membuat catatan daftar.(Advetorial/Humas)