Mataram(SegmenNews.com)- Sosok pemuda yang satu ini mungkin belum banyak yang mengenal di Indonesia. Tetapi di kalangan aktifis pemuda Islam Asean, sosoknya sangat familiar.
Ia adalah Wawan Nur Rewa, pemuda kelahiran 12 Maret 1994 ini, kini ia diamanahkan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Asean Muslim Students Association (AMSA) yang juga saat ini ditunjuk langsung oleh president AMSA ASEAN terpilih Mr. Safwan Noor lewat musyawarah sebagai Pelaksana Tugas (PLT) President AMSA Indonesia saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Summit III, di kabupaten kayong utara, kalimantan barat, Sabtu, 18 november 2017 – organisasi pelajar Islam Asean.
Sebelum di tunjuk menjadi, Pelaksana tugas (PLT) President AMSA Indonesia yang merupakan putra asli Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah mengalami berbagai pasang surut dan kenyang pengalaman hidup, termasuk terbiasa hidup prihatin agar bisa tetap berproses di dunia international.
Wawan Nur Rewa, PLT President AMSA Indonesia, lahir dari keluarga sederhana, tidak memiliki harta melimpah, tapi terdidik dari orang tua yang penuh kasih sayang. Ia mengaku terinspirasi dan selalu termotivasi dari perjuangan hidup kedua orangtuanya.
Semasa Sekolah Dasar hingga lulus di SMA, ia tak punya prestasi yang baik. Tapi hal itu tidak menyurutkannya untuk terus mencoba menjadi yang terbaik. Ia melanjutkan kuliah S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Selama kuliah di dua tahun pertama, ia menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya dan disekelilingnya, Ia juga sempat terancam putus kuliah akibat minimnya ekonomi keluarganya, kegigihan itu terlihat saat dirinya harus menempuh jalan sendiri dan memperlebar pergaulan di kalangan mahasiswa lainnya, tidur di jalanan, pindah antara kos ke kos rekannya hingga ia pernah merasakan tidur bersama genangan air hujan.
Perjuangannya untuk bisa melanjutkan kuliah itu, tidak membuatnya melupakan organisasi. Ia aktif menjadi aktifis di berbagai organisasi kepemudaan.
Semasa kuliah ia pernah menjadi mahasiswa pelopor gerakan untuk tampil menjadi (publik figur) didaerahnya, berbagai OKP di jabatnya maupun Himpunan dan bem dikampusnya.
Berbagai jabatan ditingkat universitas dan daerah itu, tidak membuatnya lebih mudah dalam bergaul dengan aktifis di tingkat nasional. Ia aktif mengikuti berbagai aktifitas dan demontsrasi guna berkontribusi untuk perubahan bangsa
Pengalaman international ia cicipi dengan menjadi delegasi Summit II AMSA di Malaysia, Syimposium PPI Dunia di Mesir dan event lainya seperti event kepemudaan di Asia Tenggara.
Pria yang gemar membaca dan menulis ini menjadi inspirator bagi pelajar muslim asean saat ini, siapa sangka orang yang terlahir dari kalangan kurang mampuh bisa menjadi tokoh pemuda muslim asean di umur yang masih muda
“Saya bercita-cita menjadi Presiden Republik Indonesia,”ungkapnya.
Dengan pengalaman dan prestasinya sebagai aktifis, Ia menyakini masih banyak pemuda yang lebih baik darinya.
Ia berharap saat ini pemuda tidak diam dan harus berani untuk mengambil resiko dengan cara melangkah untuk maju dan melakukan perubahan secara massif.
“Mari kita berkarya dan kobarkan peradaban pemuda, kita buktikan bahwa kita pemegang masa depan,” tukasnya.***(rls)