Meranti(SegmenNews.com)- Keberhasil Kabupaten Kepulauan Meranti dalam mengembangkan Sagu, ternyata menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi Papua. Untuk mengetahui lebih dalam, mereka berkunjung ke Meranti, Selasa (10/4/2018).
Kunjungan tersebut dipimpin Ketua Badan Penelitian dan Pengambangan Provinsi Papua Omah Laduani.
“Setelah lama mencari daerah yang berhasil mengembangkan Sagunya, akhirnya kami menemukan Meranti, semoga ilmu yang kami dapat disini dapat ditiru di Papua,” ujar Kepala Balitbang Papua Omah Laduani.
Kedatangan Pemprov Papua juga membawa beberapa Pemerintah Kabupaten yakni Kabupaten Mimika, Mapi, Jayapura dan Kabupaten Kerom.
Seperti disampaikan, Kepala Balitbang Papua Omah Laduani, kedatangan dirinya dan rombongan setelah mengetahui keberhasilan Meranti mengembangkan Sagu.
Melalui penerapan berbagai inovasi dan terobosan sehingga berhasil meningkatkan produksi Sagu berkualitas premium, seperti diketahui 90 persen kebutuhan Sagu Nasional dipasok dari Meranti, dan hasil produksi Sagu Meranti selain untuk mencukupi kebutuhan lokal juga diekspor ke Manca Negara seperti ke Jepang.
Di Papua sendiri, kata Omah Laduani, terdapat lahan Sagu seluas 2.1 Juta Ha, namun sayangnya belum terkelola secara maksimal hal ini disebabkan karena beberapa faktor salah satunya belum adanya industri hilir yang mampu mengolah Sagu menjadi berbagai produk.
“Masalah yang di hadapi Papua, belum ada industri hilirisasi untuk menangani Sagu, tidak seperti di Meranti yang telah berhasil mengolahnya menjadi 364 kuliner Sagu,” jelas Omah Laduani.
Agar Papua juga sukses mengembangkan Sagu seperti di Meranti, Omah Laduani sangat berharap terjadi sharing informasi antara Pemerintah Papua, beserta rombongan petani dan peneliti dengan Pemerintah Daerah setempat beserta petani dan pendamping yang berkecimpung dalam pengembangan Sagu Meranti.
“Dalam kunjungan kami selama 3 hari kedepan, kami berharap dapat masukan dari Pemda dan penyuluh dalam rangka mengembangkan potensi Sagu di Papua,” harapnya.
Menyikapi hal itu, Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bersama jajaran, mengaku siap sharing pengetahuan dalam mendukung pengembangan Sagu di Papua. Diakuinya dalam pengembangan Sagu di Meranti penuh lika liku.
Diceritakan Irwan, saat dirinya berupaya mengangkat Sagu di forum Nasional, ia mendapat tantangan dari berbagai pihak yang menilai Sagu hanya bisa dijadikan pakan ternak.
Namun berkat kegigihan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu, akhirnya Sagu dapat diterima secara Nasional bahkan saat ini telah diekspor ke pasar Asia yakni Jepang.
Lebih jauh diceritakan Bupati, dalam mengembang Sagu di Meranti, Pemda Meranti dibantu oleh perusahan berskala besar yakni PT. Nasional Sagu Prima (NSP), salah satu Grup Sampoena Agro.
Dari 53 ribu Ha lahan Sagu yang ada di Meranti sebanyak 14 ribu Ha merupakan milik PT. NSP yang mampu menghasilkan produksi Sagu sebanyak 21 ribu Ton pertahun. Dari total keseluruhan 250 ribu Ton Pertahun.
Sisanya sebanyak 39 ribu Ha merupakan lahan Sagu rakyat, yang ditanam, dikelola dan diproduksi langsung oleh masyarakat.
Oleh karena itu selain didukung oleh PT. NSP dalam hal pengembangan Sagu, Pemda juga didukung oleh masyarakat yang sudah sangat terbiasa bertani Sagu, dalam hal ini Pemda hanya berperan sebagai penyedia bibit unggul, penguatan SDM dan mempromosikan Sagu Meranti agar dikenal ditingkat Nasional dan Internasioal. Seperti melakukan pameran besar Sagu di Senayan Jakarta, tahun 2015 lalu.
Di Meranti, sendiri dijelaskan Bupati, dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan peningkatan taraf ekonominya, selain dikelola oleh PT. NSP juga dikelola oleh masyarakat, sedikitnya 67 kilang Sagu berskala menengah merupakan milik masyarakat, kilang itu dikelola oleh sebuah koperasi yang memfasilitasi soal pemasaran Sagu.
Selain itu juga ada kilang Sagu berskala kecil yang dibina oleh perusahaan besar. Dalam mengembangkan Sagu di Indonesia khususnya Kepulauan Meranti, tak berhenti sampai disitu, Wakil Ketua APKASI Bidang Keuangan DaDaerah itu juga menginisator terbentuknya Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Indonesia (FOKUS KAPASSINDO), dimana dirinya dinobatkan sebagai Ketua.
Ia berharap dengan terbentuknya Fokus Kapassindo ini dapat mendorong memajukan persaguan Nasional sebagai pendukung dan penyangga sumber pangan dan energi alternatif yang mampu memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional. Selain itu juga mendorong Sagu masuk kedalam program strategis prioritas Nasional.
Sementara itu Kepala Bappeda H. Makmun Murod, dalam sharing informasinya mengatakan, tanaman Sagu di Meranti tumbuh dengan subur, hal itu sangat dipengaruhi oleh kondisi alam di Meranti yang 80 persennya Gambut yang lembab dan basah, ekosistem ini sangat sesuai dengan habitat Sagu.
Terkait pengelolaan Sagu, mengaku telah berhasil memproduksi Sagu kedalam berbagai turunan, bekerjasama dengan IPB dan peneliti dari BPPT, pihaknya telah berhasil memproduksi Gula Cair, memanfaatkan limbah Sagu menjadi Pakan ternak dan mengolah Tepung Sagu menjadi beras Analog.
Untuk mensukseskan pengambangan Sagu menjadi berbagai turunan ini, Pemkab. Meranti melakukan berbagai strategis seperti penguatan SDM dengan menyekolahkan putra putri terbaik Meranti selama 3 tahun di IPB.”Kita telah menyekolahkan anak Meranti selama 3 tahun khusus mempelajari Sagu di IPB Bogor,” aku Murod.
Saat ini sebanyak 25 anak Meranti telah berhasil lulus dan kini bekerja sebagai penyuluh dalam rangka membantu petani dalam meningkatkan hasil produksi kebun Sagunya.Jika saat ini Meranti hanya mampu memproduksi Sagu sebanyak 250 Ribu Ton Pertahun, kedepam Meranti menargetkan produksi Sagu 1 juta Ton pertahun.
Lebih jauh dijelaskan Murod, dari hasil produksi Sagu Meranti saat ini telah berhasil menggerakan perekonomian di Meranti dimana sebanyak Rp450 miliar rupiah beredar tiap tahun.
Dalam pengembangan Sagu, Pemda Meranti juga bekerjasama dengan pihak Perbankan khsusnya Bank Indonesia yang sejauh ini telah banyak membantu petani salah satunya menyumbangkan mesin penggilingan Sagu dan mendukung berbagai pelatihan.
Sekedar informasi, rombongan Pemprov Papua dalam kunjungan study tirunya di Meranti selama 3 hari akan dibawa melihat kebun Sagu yang ada di Sungai Tohor, Pabrik Pengolahan Sagu PT. NSP, Kilang Sagu Masyarakat dan kunjungan ke Desa Wisata, Desa Bokor untuk menyaksikan penampilan seni tari khas Meranti sambil menikmati hutan mangrove yang masih alami.***(Dham/Humas Meranti)