
Meranti(SegmenNews.com)- Pasca ditahan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun. Kemasan minuman kaleng yang dikirim ke Meranti banyak yang rusak. Hal itu membuat sejumlah masyarakat kesal.
“Miris sekali, sudahlah harga sembako naik, kemasan minuman kaleng untuk lebaran juga hancur, tentu itu merugikan pengusaha dan dampaknya kepada masyarakat,” kesal Yanto (47) warga Selatpanjang, Kamis (14/06/18).
Baca Juga: Penahanan Sembako dan Minuman Kaleng Oleh Bea Cukai Tj Balai Karimun Lukai Hati Masyarakat
Ia menilai, seharusnya Bea Cukai memberikan toleransi terhadap barang bawaan diperuntukkan untuk masyarakat, seperti sembako dan minuman kaleng untuk kepentingan masyarakat saat lebaran.
“Kita tidak taulah kenapa bisa gini, yang jelas kondisi kita sekarang sangat mengenaskan. Sudah kemasan tidak utuh, harga mahal, yang dulu minuman kaleng Unifresh seharga Rp65 ribu sekarang mencapai Rp85 ribu,” kesalnya.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Kepulauan Meranti Sugianto SE juga sangat mengkhawatirkan paska ditahannya minuman kaleng penyediaan hari raya dul fitri 2018.
Menurutnya, dampak dari pemeriksaan itu, kemasan minuman yang awalnya bagus bisa rusak, ditambah lagi dengan perubahan iklim, dan parahnya harga pasaran akan naik.
“Inilah dampak dari ditahannya empat kapal pembawa sembako dan minuman kaleng oleh Bea Cukai Tj Balai. Imbasnya ke kita juga, sudahlah pengusaha rugi, masyarakat ikut menjerit dikarenakan harga minuman naik, drastis” ceritanya.
Namun begitu, pria yang akrab disapa Mas Tato itu juga meminta peran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk berupaya mengedepankan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
“Kalau untuk diterapkan peraturan Pemerintah Pusat di wilayah Kepulauan ini memang tidak bisa, nah disitu diharapkan peran serta Pemkab Meranti untuk menuntaskan dan mencari jalan terbaik,bagaimana masyarakat kecil seperti buruh-buruh ini bisa tetap bekerja,” pintanya.***(Dham)