Dikhawatirkan Gangguan Jiwa, 56 Siswa SMP yang Sayat Tangan Perlu Observasi

Ilustrasi

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Terkait aksi tak wajar dari 56 siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat tangannya sendiri. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menuturkan perlu dilakukan observasi.

Disampaikan Mimi, langkah observasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) beberapa waktu lalu di kantor Gubernur Riau.

Sebelumnya, KPAI sendiri mengkhawatirkan ada masalah kejiwaan yang dialami 56 siswa tersebut, sebab perilaku menyayat tangan setelah menonton video challenge, dirasa sangat bertolak belakang dengan prilaku anak normal. KPAI kemudian mendesak kepada instansi terkait (Diskes) untuk segera melakukan observasi dan terus mendalami kasus tersebut.

“Memang harus observasi dulu untuk mengetahui dugaan-dugaan seperti itu,” kata Mimi, kepada wartawan, Rabu (17/10/18).

Pelaksanaan kegiatan observasi sebagai bentuk tindak lanjut dari pertemuan bersama KPAI itu, akan dilaksanakan oleh Diskes kota Pekanbaru.

Sebab 56 siswa SMP dengan perilaku sayat tangan merupakan wilayah kerja Diskes Pekanbaru. Mimi mengklaim Diskes Provinsi Riau hanya sebagai pengawasan, termasuk mengambil kebijakan terhadap hasil observasi tersebut.

Dia juga menuturkan dari pertemuan dengan KPAI kemarin diketahui bahwa memang ada sebagian anak dalam masalah psikologis, disebabkan faktor lingkungan dan keluarga. Bentuk kekhawatiran atas dugaan gangguan kejiwaan dianggap wajar, namun untuk pembuktiannya tetap harus merujuk pada hasil observasi.

“Secepatnya kami harap Diskes kota Pekanbaru bisa melaporkan hasilnya,” kata Mimi, lansir bertuahpos.***(bpc)