
Rohul(SegmenNews.com)- Dalam Operasi Antik Muara Takus berakhir 31 Oktober. Jajaran Polres Rokan Hulu menangani 20 Perkara Narkotika dengan 26 tersangka.
Hal itu diungkapkan Kapolres Rohul AKBP M.Hasyim Risahondua, Senin kemarin didampingi Waka Polres Rohul Kompol Willy Kartamanah, Kasat Narkoba AKP Masjang, Paur Humas Polres Rohul Ipda Nanang Pujiono, serta para Kapolsek se-Rohul.
Dijelaskan Kapolres, pengungkapkan 20 perkara dengan 26 tersangka digelar Satuan Narkoba Polres Rohul, Polsek Ujung Batu, Polsek Kunto Darussalam, Polsek Rambah, Polsek Rambah Hilir, Polsek Tandun, Polsek Tambusai Utara, dan Polsek Tambusai.
Kata Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, penangkapan ke 26 tersangka perkara Narkoba merupakan bagian dari pengungkapan dari Ops Antik Muara Takus 2018 yang digelar Polres Rohul bserta Polsek Jajarannya.
“Kegiatan selama operasi terpusat digelar 21 hari, mulai 10 November hingga 31 Oktober 2018,” jelas AKBP M. Hasyim dalam keterangan persnya.
Ungkap Kapolres lagi, dalam Ops Antik Muara Takus 2018, Satuan Narkoba Polres Rohul dan Polsek jajaran berhasil mengungkap 10 perkara Narkoba, dan 10 perkara Narkoba lagi diungkap Polsek jajaran.
Dari ke 20 kasus, sebut Kapolres, barang bukti (bb) Narkoba jenis sabu yang berhasil disita Kepolisian capai 98,43 gram, kemudian daun ganja kering 37,61 gram. Barang bukti Narkoba sabu dan daun ganja kering disita diperkirakan nilainya capai Rp 300 juta.
Kapolres Rohul juga menyatakan, dari pengungkapkan ke 20 perkara, bb terbanyak berhasil disita, dari Polsek Kunto Darussalam. Yakni sabu-sabu seberat 38,2 gram disita dari tersangka Safrendi alias Feren.
”Kemudian, dari 26 orang tersangka rata-rata mereka sebagai pengedar dan pengguna,” sebut Kapolres M. Hasyim. Pengungkapkan terbesar dilakukan jajaran Polsek Kunto Darussalam dengan barang bukti 38,2 gram sabu, disusul jajaran Polsek Ujung Batu yang modus peredarannya dengan cara terbaru, yakni dikemas dalam makanan ringan anak-anak.
Modus baru yang dilakukan tersangka inisial IJ dalam perederan narkoba di Ujung Batu, yakni dengan mengganti makanan ringan merk Momoki. Setelah seluruh isi kemasan dibuang, tersangka mengisinya dengan Narkoba jenis sabu, dan kemudian kemasan dipress menggunakan mesin khusus.
Kemudian, upaya kelabui aparat, tersangka IJ membungkus Narkoba gunakan kemasan Momoki kemudian dijual ke pemesan. Modus dilakukan tersangka tersangka sudah berjalan 3 bulan terakhir, dan polisi berhasil sita sabu sekitar 25 gram.
“Pelaku IJ dalam mengedarkan sabu-sabu dengan modus baru. Itu bisa membahayakan kepada generasi muda, mungkin juga bisa kepada anak-anak sekolah atau pelajar,” pungkas Kapolres Rohul.
“Pengungakapan kasus narkotika motifnya berbeda-beda. Ada yang dikirim melalui kurir dengan cara kirim uang dahulu lalu barang dikirim,”jelas Kapolres Rohul.
Juga dijelaskannya, dari 26 tersangka ada 6 tersangka merupakan residivis perkara Narkoba, dan seorang lagi merupakan oknum PNS di Bapenda Rohul dalam kasus kepemilikan ganja.
Ditambahkan Kapolres AKBP M. Hasyim, bahwa sebagian tersangka merupakan warga luar Rohul. Diindikasikan, peredaran sudah lintas provinsi, namun ada beberapa tersangka merupakan pengedar lintas kabupaten, antara Pekanbaru-Rohul, dan Kampar-Rohul.
Pengungkapan perkara Narkoba di Ops Antik Muara Takus 2018 kata Kapolres, meningkat dari tahun sebelumnya. Polres Rohul bersama jajarannya, akan terus dan serius dalam meminimalisir angka tindak pidana Narkoba di wilayah hukumnya.
Sambung Kapolres lagi, Polres Rohul dan Polsek jajaran juga telah menggelar 82 kegiatan prepentif, yakni berupa penyuluhan di sekolah dan desa-desa di Rohul.***(fit)