
Pangkalan Kerinci(SegmenNews.com)- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pelalawan memusnahkan barang bukti (BB) dari penangkapan dua tersangka RH alias Riyan dan SAF alias Andes, sindikat Narkoba antar Provinsi pada, Selasa (13/11/18) lalu. Ternyata modus kedua pelaku selain membuat kertas plastik bentuk makanan, pelaku juga membawa Ekstasi palsu dalam melancarkan aksi pengedarannya itu.
Hal ini di ketahui setelah dilakukan pengembangan yang mendalam dari pihak BNNK bekerja sama dengan BPOM. Setelah di periksa ternyata di temukan BB palsu Narkotika jenis Ekstasi.
“Dari sepuluh item yang kita periksa, ada tiga item yang merupakan BB palsu. Dari tangan pelaku Riyan ditemukan 400 butir Ekstasi palsu dan dari pelaku Andes ditemukan juga 1.266 butir Ekstasi palsu, yang lainnya terbukti positif Narkoba. Cara ini merupakan modus pelaku pengedar sekarang dalam mengelabui petugas,” ungkap Kepala BNNK Pelalawan AKBP. Andi Salomon kepada SegmenNews.com, Senin (26/11/18).
Setelah itu, tambah Andi, pemusnahan yang dilakukan dari kedua tangan pelaku
ada berbagai jenis Narkoba yang di musnakan. Dari tangan pelaku Riyan yang pertama BB berupa jenis Shabu yang pertama seberat 500 gram setelah di timbang hasil berat bersih 494,59 gram, selanjutnya jenis Ekstasi Merk Boneka seberat 746,7 gram, jenis Ekstasi Merk No Name seberat 78,14 gram.
“Sedangkan dari tangan pelaku Andes, BB Narkotika Jenis Shabu seberat 698, 36 gram, jenis Ekstasi Merk PP seberat 260,41 gram, jenis Ekstasi Merk Mahkota seberat 335,95 gram, jenis Ekstasi Merk S seberat 29,75 gram, jenis Ekstasi Merk LV seberat 7,62 gram dan jenis Ekstasi Merk No Name seberat 8,30 gram, yang kita musnahkan hari ini,” bebernya.
Saat ini, tambah Andi, perkembangan Narkoba di Pelalawan cukup dahsyat, untuk Polres Pelalawan dan BNNK Pelalawan melakukan penangkapan baru kali ini yang terbanyak dalam penangkapan Narkotika Jenis Shabu dan Ekstasi ini. Dari data tahun sebelumnya pada Tahun 2016 dari 108 pelaku hanya mendapatkan BB seberat 100,16 gram, Tahun 2017 dari 97 pelaku hanya dapat BB 100,26 gram, sedangkan kali ini pada tahun 2018 sangat terlihat peningkatan peredaran di Kabupaten Pelalawan.
“Karena dari penelusuran kita, Kabupaten Pelalawan merupakan tempat perlintasan atau jalurnya peredaran Narkoba. Padahal dari pengembangan kita, dari kedua pelaku ini, BB Narkoba yang dibawanya ini, akan di edarkan di Provinsi Lampung dan Jakarta. Jadi dengan perhatian dari Pemerintah Daerah nanti, bisa bekerja sama agar bisa membatasi ruang gerak peredaran Narkoba di Pelalawan ini,” tandasnya berharap mengakhiri.***(Ris)