Kembalikan Gelar Adat, Syarwan Hamid Singgung Soal TKA China

Letjen TNI (Purnawirawan), H Syarwan Hamid

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Letjen TNI (Purnawirawan), H Syarwan Hamid mengembalikan gelar adat, Datuk Seri Lela Setia Negara, kepada Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Balai Adat Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (19/12/18). Baca Disini>>>>.

Saat pengembalian itu, Syarwan menyinggung Pemerintahan Jokowi yang membuka peluang bagi investasi dan Tenaga Kerja Asing (TKA) asing China.

Syarwan yang mengaku bertugas sebagai intelijen 17 kali dan sekolah mengungkap G30 SPKI 2 kali mengatakan pada dasarnya, ia tidak punya kebencian mendasar kepada Jokowi.

Namun tindakan Jokowi mempermudah masuknya tenaga kerja asing China dan mempermudah warga negara China menjadi warga negara Indonesia membuatnya miris dan akan berdampak serius bagi negara.

“Berutang begitu besar kepada China. Investasi disini kemudian karyawannya orang China. Itu semua orang yang sudah dilatih intelijen, gerilya expert. Kita harus membuka mata terhadap kejadian dilingkungan kita,” ujarnya.

Ia mencontohkan, Negara Tibet ketika itu masuk China dengan modal dan tenaga kerja mereka. Kemudian aset Tibet dikuasai dan mereka membuat partai komunis. Sementara orang Tibet diusir sampai sekarang tak bisa kembali.

Hal itu juga terjadi di berbagai negara  seperti, Nepal, ketikata China masuk Raya Nepal di kudeta dan dijadikan Negara Komunis. China juga menguasai Anggika, Zambia.

“Beruntung Malaysia punya Mahathir Mohammad yang tidak rela negerinya didominasi oleh China,” ujarnya.

Ditegaskan Syarwan Hamid, soal tenaga kerja China itu yang tidak bisa diterimanya. Jika Jokowi membuat jalan tol dan meneruskan proyek terdahulu masih bisa ditolerir.

“Jangan buat masa depan negeri ini kelam. Saya akan lawan sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.***(ran)