Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Alat Incinerator di Meranti Terbengkalai

Dari data yang berhasil dirangkum SegmenNews, diduga pengadaan Incinerator yang menelan biaya miliaran itu dibangun tanpa desain dan perencanaan, serta DED. Akibatnya, Incenarator tidak sesuai dengan ketentuan dan izin.

Belum dioperasikannya alat incinerator tersebut mengakibatkan, sejumlah Puskesmas di Meranti hanya menumpuk limbah medis, bahkan ada yang hanya dibuang di tempat sampah dan di septic tank. Seperti yang terjadi di UPT Puskesmas Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang. Limbah jarum suntik didalam tumpukan kardus dibuang ruangan terbuka disembarang tempat. Baca Disini>>>>>>

Begitu juga dengan UPT Puskesmas Alahair, limbah medis hanya disimpan di dalam gudang rumah penjaga Puskesmas. Parahnya, penyimpanan ini sudah berlangsung sekitar tiga tahun tanpa dimusnahkan. Baca Disini>>>>>

Uniknya lagi, di Puskesmas Tebing Tinggi, limbah medis hanya dibuang ke Septic Tank dan tempat pembuangan sampah. Kepala Puskesmas Tebing Tinggi, dr Joko mengaku hal itu dilakukan karena belum memiliki izin operasional alat pembakar sampah medis (incinerator).

Disinggung soal dampak gangguan kesehatan terhadap warga sekitar, akibat belum maksimalnya pembuangan limbah tersebut. Dr Joko enggan menanggapinya, Ia hanya mengarahkan kepada Dinas Kesehatan. Baca Disini>>>>>>.***(dham)