Wakili Bupati, Hery Saputra Hadiri Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jaeni ke-880

Syekh Abdul Qodir Al-Jaeni ke 880

Meranti(SegmenNews.com)-Bupati Kepulauan Meranti diwakili Kabaghumas pro Hery Saputra SH, menghadiri peringatan Haul Akbhar Wafatnya Syekh Abdul Qodir Al-Jaeni ke 880 dan para Masyayeh, di Desa Topang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Senin (09/12/2019).

Turut hadir dalam acara tersebut,anggota DPRD Provinsi Riau H. muhammad Adil, Kapolsek, Camat Rangsang dan jajaran nya, Kepala Desa Topang, Beserta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani merupakan tokoh sufi paling masyhur di Indonesia. Peringatan Haul waliyullah ini pun selalu dirayakan setiap tahun oleh umat Islam Indonesia, Tokoh yang diyakini sebagai cikal bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya, terlepas dari pro dan kontra atas kebenaran karamahnya, cerita-cerita (manaqib) tentangnya sering dibacakan dalam majelis yang dikenal di masyarakat dengan sebutan manaqiban.

Sambutan kabag humaspro Hery Saputra SH, menyampaikan, kami sebagai pemerintah daerah (pemda) meranti mengapresiasi kegiatan ini semoga berkah khusus nya desa topang ini.

“kegiatan haul ini agar selalu dipupuk agar generasi kedepan dapat menambah iman dan taqwa nya dan saya berharap agar generasi menjauhi narkoba”Terangnya

DalamTausiyahnya Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’ Mu’thi Lc. MA. (pengasuh ponpes fadhlul fadhlan mijen, Semarang) menyampaikan, “Syeh Abdul Qadir Al-Jaelani beliau adalah seorang ‘ulama besar, Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjung-nyanjung dan mencintainya, maka suatu kewajaran, bahkan suatu keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas Rasulullah shollallahu’alaihi wasalam, maka hal ini merupakan kekeliruan”.

“Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam adalah rasul yang paling mulia diantara para nabi dan rasul, Derajatnya tidak akan terkalahkan disisi Allah oleh manusia manapun”

“Adapun sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani sebagai wasilah ( perantara ) dalam do’a mereka, berkeyakinan bahwa Do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya, ini juga merupakan kesesatan”.

“Sebab do’a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak diberikan kepada selain Allah. Allah melarang mahluknya berdo’a kepada selain Allah”, Pungkasnya.***(Ags)