Bupati Irwan Tanggapi Tudingan Anggota Dewan Riau M Adil Soal Penanganan Corona

Meranti(SegmenNews.com)-Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan merasa heran atas tudingan Anggota Komisi V DPRD Riau, Muhammad Adil yang menyatakan ia kurang kooperatif dalam penanganan penularan Covid-19.

Selaras dengan itu Irwan menegaskan, sejak awal mewabahnya novel coronavirus, Kepulauan Meranti merupakan kabupaten pertama di Riau yang cepat tanggap mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

“Sebenarnya dia (M. Adil) sudah ketinggalan isu. Berkomentar setelah kita banyak berbuat, hal itu justru akan menimbulkan cara pandang yang berbeda sehingga terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat,” ungkap Irwan kepada awak media, Senin (6/4/2020).

Bahkan ia menilai, peran M. Adil sendiri sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau juga tidak begitu optimal untuk daerah asalnya Kepulauan Meranti.

“Jangan berkoar saja, sejak Covid-19 ini booming dewan kita di Provinsi sudah berbuat apa saja? Padahal tindakan pro aktif mereka juga dibutuhkan” sebutnya.

Ia mencontohkan, seperti pada Rabu (1/4) lalu Pemkab Kepulauan Meranti telah menerima bantuan logistik untuk percepatan penanganan Covid-19 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Sejumlah bantuan terdiri dari rapid test, obat-obatan dan beberapa alat pelindung diri untuk tenaga medis.

Namun ironisnya, bantuan tersebut tidak sinkron dengan jumlah ODP per 1 April 2020 yang mencapai 3.474 jiwa. Untuk Rapid Test sendiri, Pemkab Kepulauan Meranti hanya menerima sebanyak 200 set.

“Nah, disitu seharusnya dewan kita di Provinsi berbuat. Tetapi tidak ada alias nihil,” heran Irwan.

Kendati begitu, Irwan tak ingin mempelintir begitu jauh. Ia menyadari dalam menanggulangi Covid-19 tidak harus berdiam diri disuatu tempat.

“Harus terus bergerak, seperti Senin (30/3) kemarin saya menghadap Gubernur Riau membahas kepulangan TKI juga berkoordinasi dengan Kapolda Riau. Lalu Kamis (2/4) kita menerima bantuan APD dari Perkumpulan Keluarga Tionghoa Meranti (PKTM), Batam. Jadi tidak berada di Meranti bukan berarti tidak memikirkan,” ujarnya.

Kemudian, pada Ahad (5/4) ia bersama Kadis Kesehatan, dr Misri Hasanto berkunjung ke Fakultas Kedokteran UNRI guna meminta bantuan tenaga medis dalam menangani kasus Covid-19 di Kepulauan Meranti.

Permintaan itu ternyata juga sejalan dengan perencananya setelah wacana menjadikan kamar hotel sebagai ruangan isolasi di batalkan. Kini, Pemkab Meranti akan memanfaatkan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai ruangan isolasi pasien suspect Covid-19.

Menurut Irwan gedung BLK bisa menampung kurang lebih 38 pasien. Pihaknya juga sedang menyiapkan segala kebutuhan penanganan covid-19 di ruang isolasi yang baru.

“Semua kebutuhannya kita siapkan seperti fasilitas tempat tidur sebanyak 60 buah, sumber daya manusia (tenaga medis) dan seluruhnya. Agar penanganan bisa berjalan dengan baik,” jelas dia.***(Ags/rls)