VIDEO:
Meranti(SegmenNews.com) – Kemasan sarden kaleng berisikan belatung hebohkan warga desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Informasi tersebut diterima lewat video pendek berdurasi 13 detik.
Terlihat seorang warga desa Lukun sedang menunjukkan kemasan sarden berisikan belatung.
Tidak sampai di situ, ternyata ikan kalengan tersebut juga diketahui merupakan salah satu dari enam item di dalam paket Sembako bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.
Adapun ikan kalengan Makarel Saus Tomat tersebut diketahui bermerek POH SUNG merupakan produk luar negeri yang dikemas oleh PT Sumber Karya Sejati, Kota Batam, Kepulauan Riau dengan nomor izin edar ML 543929001006.
Dari informasi laman resmi, ikan kalengan merek POH SUNG tersebut merupakan salah satu dari 27 produk ikan makarel kaleng yang direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sudah ditarik dari pasaran karena mengandung parasit.
Kepala Desa Lukun, Lukman yang dikonfirmasi melalui aplikasi smartphonenya membenarkan adanya penemuan ulat belatung di dalam ikan kalengan yang merupakan bantuan dari Pemkab Kepulauan Meranti.
“Iya betul, ada dua KK yang melaporkan sardennya ada cacing, yang lain belum ada dan malah bagus. Mungkin kalengnya bocor, namun kita sudah suruh masyarakat semua mengeceknya. Dari 34 KK yang dibagikan cuma 2 KK saja yang bercacing, kemungkinan bocor halus,” kata Lukman, Kamis (28/5/2020).
Dibalik itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3KB) Kepulauan Meranti Agusyanto Bakar sebagai leading sektor dan koordinator pembagian Sembako saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan hal yang sama dan mengakui jika ada beberapa kaleng yang bocor sehingga menyebabkan adanya Belatung.
“Itu mungkin ada beberapa kaleng yang bocor, jadi makanya ada Belatung,” kata Agusyanto.
Ketika ditanyakan terkait tidak adanya izin edar terhadap barang tersebut, Agusyanto mengakui jika pihaknya lalai. “Ini terjadi kealpaan, tapi nanti akan kita tarik semua barangnya,” ujarnya singkat.
Sementara Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Kepulauan Meranti, Mulyono M Ikom cukup menyangkan hal tersebut bisa terjadi.