Meranti(SegmenNews.com)-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Merantu Hery Saputra dan M. Khozin menjadi yang pertama mendaftarakan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Meranti Jumat (4/9/2020).
Hery-Khozin bersama aral-arakannya tiba di kantor KPU Kepulauan Meranti sekitar pukul 09:45 WIB.Bapaslon yang diusung partai PAN, Demokrat dan Nasdem ini hadir dengan menggunakan becak dan diarak ratusan pendukung yang didominasi dengan menggunakan sepeda motor sampai di kantor KPU Kepulauan Meranti.
Hadir juga mendampingi mereka Ketua Partau Nasdem Kepulauan Meranti Rony Samudra, Ketua PAN Kepulauan Meranti Fauzi Hasan dan Ketua Partai Demokrat Kepulauan Meranti Muzamil.
Yang menarik adalah saat pendaftaran masing-masing Hery dan Khozin hadir didampingi oleh sang ibu. Didampingi sang Ibu mereka mendaftar sampai ke ruang verifikasi berkas KPU Kepulauan Meranti
Hery mengatakan bahwa hal ini dilakukannya bersama Khozin karena petunjuk dari orang tua merupakan hal yang penting saat ini. “Kami mengharapkan keridhoan Allah, dan kedua tentunya orang tua kami, makanya saya sengaja membawa orang tua saya dan orang tua Ustad (Khozin) karena petunjuk yang pelaing besar itu adalah orang tua saya. Karena sesungguhnya saya mengetahui ssurga itu ditelapak kaki ibu,” tutur Hery.
Walaupun demikian para istri dari pasangan ini juga tetap hadir selama proses pendaftaran.
Hery Saputra sejauh ini yang merupakan pasangan dengan dukungan kursi terbanyak untuk Pilkada Kepulauan Meranti yaitu sebanyak 9 kursi.
“Tentunya saya sangat bersyukur sekali kita didukung partai Biru mulai dari PAN, Demokrat dan Nasdem, tentunya dengan energi biru ini semakin menambah motivasi saya,” ujar Hery saat diwawancara selepas mendaftar.
Sebagai Bakal Calon yang masih muda dikatakan Hery menjadi salah satu faktor unggulan bagi mereka untuk maju. “Muda adalah kekuatan artinya semangat pantang menyerah dan berjuang sampai hari H,” tuturnya.
Diusianya yang masih muda Hery mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah menjadi ukuran untuk keinginannya maju sebagai kepala daerah, bahkan harus melepaskan jabatannya dari pemerintahan. “Karena usia itu haknya Allah, kita tidak pernah tahu kapan usia kita berakhir. Jadi hari ini kami murni pengabdian kepada masyarakat. Jadi pada hari ini kami sudah mewakafkan diri kami untuk masyarakat Meranti,” tuturnya.(Ags)