Meranti(SegmenNews.com)- Dua program pembangunan fisik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Kepulauan Meranti telah memasuki uji fungsi sistem.
Kedua program tersebut yakni pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Hibah Insentif Desa (HID).
Uji fungsi sistem kali ini dilakukan pada pembangunan fisik Pamsimas di desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi. Turun langsung melakukan peninjauan dua orang Konsultan Managemen Provinsi Riau, Erwalis dan Josua Simanungkalit.
Sebelumnya, mereka juga telah menguji fungsi pada pembangunan fisik HID di desa Pelantai, Kecamatan Merbau.
Dilapangan, juga turut dihadiri Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kepulauan Meranti Saiful Bahri ST, Kepala desa Banglas Syamsurizal SH, Ketua Asosiasi Spams Kabupaten Meranti Marhalim, Satlak Indra dan seluruh kelompok pengelola Pamsimas desa Banglas.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kepulauan Meranti, Saiful Bahri ST mengatakan program nasional tersebut diharapkan bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Terlebih, program dari Kementrian PUPR di tahun 2020 ini telah menyasar ke sejumlah desa se Kabupaten Kepulauan Meranti. Diantaranya tersebar di desa Bagan Melibur, Nipah Sendanu, Sendanu Darul Ihsan, Banglas, Beting, Dwi Tunggal dan Tanjung Gemuk.
Kemudian kata Saiful, ada juga penghargaan untuk kelompok berprestasi dan dianggap mampu mengelola pamsimas diwilayahnya.
Lalu, bentuk apresiasi itu tersalurkan melalui pembangunan fisik HID. Di Kepulauan Meranti sendiri terdapat lima desa yakni Alai Selatan, Maini, Repan, Sei Tohor dan Pelantai.
“Dengan program ini, diharapkan kepada Pemdes melalui kelompok bisa mengembangkan pamsimas secara swadaya bersama masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pamsimas Provinsi Riau Erwalis menyebutkan, pembangunan Pamsimas ini berorientasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
“Kalau di sini kita bangun 1 unit menara kapasitas 16 ribu liter dan ada sumur bor di dalam,” ujar Erwalis.
Dia menyebutkan saat ini masih dilakukan uji coba dan melihat kualitas air yang dihasilkan. Hal tersebut dikatakannya dilakukan agar proses serah terima kepada KP-SPAM tidak menemui kendala di kemudian hari.
“Mudah-mudahan harapan kami pasmimas ini dapat bermanfaat kepada masyarakat, dan saat ini kita melihat prospek yang dibangun ini kalau ada yang perlu disempurnakan kita lakukan sebelum serah terima,” tuturnya.
Dijelaskannya, Pamsimas ini menghasilkan 1,5 liter air bersih setiap 5 detik dan mampu menyalurkan Saluran Rumah (SR) sebanyak 130 KK.
“Untuk saat ini SR sudah ada kepada 30 rumah. Memang hal tersebut jika tergantung jarak,” tuturnya.
Koordinator Pamsimas Kepulauan Meranti Josua Simanungkalit menambahkan bahwa program Pamsimas ini diharapakan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk kebutuhan masyarakat.
“Pamsimas reguler ini jalannya untuk program yang lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia mengharapkan dengan adanya Pamsimas dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk mengelola dan menjaganya dengan baik.
“Kita berharap masyarakat juga tetap mengelola pasmimas yang ada agar tetap terkelola dan berfungsi dengan baik.” Pungkasnya.
Disisi lain, Kepala Desa Banglas Samsurizal mengaku adanya pasmimas tersebut telah menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kondisi saat ini air bersih saat sulit, mungkin aman kalau suasananya hujan, kalau tidak hujan kondisi air sangat kurang,” ujar Samsurizal.
Kendati begitu, dia mengimbau kepada KP-SPAM dan masyarakat agar tetap merawat Pasmimas yang ada.
“Kepada Masyarakat pengguna untuk menjaga, baik pak RT, perangkat desa terhadap sarana yang telah dibangun ini. Ke depan kita punya modal, kita buat pengelolaannya agar air ini bisa diolah untuk bisa diminum airnya Aqua, kalau dilihat dari bahan bakunya kualitasnya bisa dimanfaatkan nanti,” pungkasnya.(Ags)