DKR dan Superbroadcast Singapura Jalin Kerjasama, Ikat Ivent Pantun Dalam Musik

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Dalam upaya menjulang seni budaya, Dewan Kesenian Riau (DKR) menjalin kerja sama dengan Superbroadcast Singapura. Penjejakan kerja sama ini diawali dengan meeting zoom, Selasa (26/01/2021).

Dari DKR meeting zoom itu dihadiri Ketua Umum DKR Taufik Hidayat, Sekum DKR Bambang, Bendum Monda Gianes, Ketua III Beny Riaw, dan Ketua Komite Sastra DM Ningsih. Sedangkan dari Superbroadcast Singapura dihadiri Pakcik Idris.

Pada kesempatan itu Taufik Hidayat membentangkan 21 program DKR pada tahun 2021 ini, baik berskala nasional maupun internasional.

Program-program DKR itu, kata Beny Riau menimpali, Insya Allah berkerja sama dengan Pemerintan Pusat. “Kami sangat berharap program ini disambut baik pula di Singapura,” ucap Beny Riaw.

Monda menyebutkan, bahwa pantun sudah diakui sebagai warisan tak benda dunia oleh Unesco. Hal ini perlu ada perhelatan yang sifatnya terus-menerus sebagai spririt pengakuan dari Unesco itu. Sehingga pantun bersebati dengan masyarakat.

Mendengar infromasi pantun sudah diakui warisan dunia tak benda oleh Unesco, Pakcik Idris dari Superbroadcast Singapura, langsung mengucapkan terima kasih.

“Saya baru tahu bahwa Pantun sudah diaku warisan dunia oleh Unesco. Saya baru tahu ini, terima kasih informasinya,” kata Idris dengan logat Melayu Singapura.

Di Singapura ada suatu kampung, nama Kampung Gelam, kata Idris, sangat diharapkan menjadi kampung Melayu atau kampung budaya. Dan di Kampung Gelam ini, ucap Idris, sudah beberapa kali pihak Superbroadcast Singapura mengelar kegiatan Sultan Gate.

“Sultan Gate adalah acara musik yang kami taja dengan mengundang seniman dari luar Singapura, kiranya ini bisa kerja sama dengan DKR,” ucap Idris.

Spontan saja Taufik Hidayat menyebutkan, bagaimana kalau diikat kerja sama Pantun Dalam Musik. Bisa saja untuk awal kegiatan ini dilaksanakan di Riau, setelah itu di Singapura.

“Kalau berkenan kita buatlah pantun Dalam Musik. Perhelatan ini diharapkan menjadi kegiatan tahunan kita. Kenapa pantun dalam musik, karena hal ini lebih cepat sampai sasaran yang hendak dicapai, pesertanya tentu negara-negara serumpun,” ungkapTaufik.

Idris menyambut baik ide tersebut, dia sepakat agar kegiatan pantun dalam musik bisa terlaksana. “Selain ada Sultan Gate, juga ada ivent Pantun Dalam Musik di Kampung Gelam nantinya,” ucap Idris.

Kelanjutan dari penjejakan kerja sama dalam seni budaya ini, akan membuat kesepakatan kerjasama secara tertulis. Sebelum menutup meeting zoom, Idris mengucapkan terima kasih kepada DKR yang telah memberi informasi soal pantun, dan usulan ide yang dinilainya sangat berlian.