Meranti(SegmenNews.com)- Aktifitas kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti dalam beberapa Minggu terakhir meningkat drastis.
Peningkatan kunjungan pasien ini merupakan dampak dari kerja keras pihak manajemen RSUD yang
terus berbenah meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat.
Meningkatnya kunjungan pasien rawat jalan ini terlihat dari data yang dijabarkan oleh Plt direktur RSUD. Dimana dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, pihak rumah sakit sudah mendapatkan kunjungan sebanyak 3.232 pasien dengan persentase 4 persen dalam periode 15 Februari sampai dengan 12 Maret atau bertambah 223 pasien dari kepemimpinan direktur sebelumnya periode 20 Januari-14 Februari yang hanya 3.009 pasien.
Kenaikan kunjungan juga terjadi di sektor layanan rawat inap yang naik sebesar 12 persen dengan total okupasi sebanyak 563 pasien atau bertambah 121 pasien dengan kurun waktu yang sama yang sebelumnya hanya hanya 442 pasien.
Plt Direktur RSUD Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko ST MT menyebutkan, kepercayaan yang diperoleh dari masyarakat tak lepas dari perubahan sistem serta pelayanan dan perbaikan infrastruktur di rumah sakit yang dipimpinnya yang terus diperbarui disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Dalam kurun waktu 26 hari sejak dilantik sudah banyak perubahan yang kita lakukan untuk RSUD. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan pasien yang datang dan ini sesuai pula dengan program bupati terpilih, dimana ingin menjadikan RSUD sebagai rumah sakit rujukan,” kata Fajar, Jum’at (12/3/2021) sore.
Adapun yang menjadi fokus pekerjaannya adalah pelayanan yang maksimal, kebersihan tempat serta kenyamanan pasien yang sangat diutamakan.
Bersama dengan jajarannya, sudah banyak perubahan signifikan yang dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien dan pengunjung di RSUD tersebut.
Menurut Fajar, kenaikan jumlah pasien itu juga sebagai satu indikasi masyarakat sudah tidak terlalu beranggapan terhadap stigma RSUD yang selama ini citranya sering dipandang buruk.
Fajar yang hanya bertugas selama tiga bulan sejak dari awal serah terima jabatan sudah berjanji dan bertekad akan membenahi semua pelayanan dan merubah wajah RSUD agar kelihatan lebih indah.
Walaupun ditengah keterbatasan anggaran, hal itu seakan-akan tidak menghambat dirinya untuk terus melakukan perbaikan. Dikatakan, walaupun tidak bisa sekaligus membenahi seluruh permasalahan yang ada, namun hal itu akan dikerjakan perlahan-lahan secara optimal, namun dengan hasil yang maksimal.
Adapun anggaran yang diperoleh untuk membenahi segala sesuatunya didapatkan dari jasa pelayanan direktur yang didapatkannya setiap bulan.
“Kalau dihitung-hitung jasa pelayanan yang saya dapatkan hampir Rp30 juta perbulannya dan dengan uang itu akan saya gunakan untuk membenahi dan membiayai kebutuhan yang ada di RSUD dan saya tidak mau menerima uang apapun dari RSUD,” ungkap Fajar yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Bina Marga ini.
Dengan tren peningkatan kunjungan tersebut, tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan yang menjadi potensi income rumah sakit.
Dikatakan Fajar, dengan banyaknya pasien yang masuk, pihaknya juga telah berhasil mengklaim banyak tunggakan SKTM dan BPJS yang telah beberapa tahun terjadi penunggakan dan berhasil untuk menutupi defisit kas BLUD.
“Dengan telah diperbaikinya semua infrastruktur dan layanan, pasien semakin ramai untuk datang berobat, dengan begitu kita bisa menambah pemasukan buat BLUD dan menutupi sejumlah defisit,” ujarnya.
Ditambahkan Fajar, kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit yang ditandai dengan
kunjungan pasien rawat inap dalam kurun waktu tertentu juga menjadi target sebagai salah satu syarat untuk menaikkan kelas RSUD menjadi tipe B.
“Sesuai dengan program Bupati yang ingin menjadikan RSUD sebagai rumah sakit rujukan, kita juga berbenah untuk menaikkan RSUD menjadi tipe B dan salah satu syaratnya itu adalah dengan penambahan kamar yang tentunya penggunaan tempat tidur yang meningkat,” pungkasnya.(Ags)