[VIDEO]
Pekanbaru(SegmenNews.com)- Samino warga Dumai, pekerja kebun ditemukan hanya tinggal tengkorak. Diduga korban tewas di mangsa harimau Sumatera.
Berdasarkan keterangan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono, jasad korban ditemukan dalam Kawasan Hutan Produksi yang dibebani izin konsesi HTI PT. Suntara Gajapati (Suplier kayu PT. APP Sinar Mas Group).
Bermula pada tanggal 28 Juni 2021 Balai Besar KSDA Riau menerima laporan dari bagian konservasi Sinarmas Group (Sdr. Rudi) bahwa telah terjadi konflik Harimau sumatera di wilayah Senepis dan memohon pendampingan dari Balai Besar KSDA Riau.
Tim Balai Besar KSDA Riau langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendampingan penanggulangan konflik Harimau Sumatera di area konsesi PT. Suntara Gajapati bersama dengan personil APP Sinarmas Group. Tim berkoordinasi dengan Aparat Desa, Kepolisian dan TNI.
Kronologis kejadian adalah pada hari Jumat, tanggal 25 Juni 2021 pukul 13.00 WIB, korban berangkat bekerja menyemprot tanaman.
Namun kemudian sampai dengan tanggal 27 Juni 2021 Korban tidak ada berita terkait keberadaanya.
Pada Tanggal 29 Juni 2021, pihak
kepolisian, TNI dan masyarakat, melakukan pencarian dan menemukan beberapa potongan jenazah (tengkorak, potongan tangan kanan, bagian badan).
Berdasarkan hasil identifikasi korban bernama SAMINO, laki- laki, Jawa, 53 tahun, alamat Jl. Lintas PU RT 01 Kel. Batu Teritip Kec. Sei. Sembilan Kota Dumai. Berdasarkan hasil identifikasi dan pemeriksaan jasad korban oleh pihak kepolisian, korban meninggal diduga akibat serangan binatang buas (Harimau Sumatera).
Lokasi ditemukan jenazah termasuk dalam Kawasan Hutan Produksi yang dibebani izin konsesi HTI PT. Suntara Gajapati (Suplier kayu PT. APP Sinar Mas Group), lokasi tersebut merupakan lokasi yang sudah diakses secara illegal oleh masyarakat untuk perkebunan kelapa sawit.
Kawasan konservasi terdekat dari lokasi ini adalah Taman Wisata Alam Sungai Dumai dengan jarak tempuh lebih kurang 5 jam perjalanan darat.
Lanscape Sinepis merupakan salah satu kantong/ habitat penting Harimau Sumatera di Riau.
Upaya saat ini yang dilakukan oleh BBKSDA Riau bersama dengan APP Sinarmas Group, Pihak Kepolisian, TNI dan Aparat Desa adalah melakukan identifikasi lokasi kejadian, melakukan pemasangan kamera trap untuk mengetahui individu dan perilaku Harimau, menjenguk keluarga korban dan menyerahkan uang duka serta melakukan pendampingan/sosialisasi
kepada masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, kami akan memanggil dan berkomunikasi dengan pihak perusahaan PT. Suntara Gajapati (APP Sinarmas Group) serta pihak lain yang berkepentingan, untuk meminta
informasi dan keterangan terkait pengelolaan habitat spesies Harimau Sumatera di Landscape Sinepis dan secepatnya mengambil langkah-langkah termasuk kemungkinan melakukan evakuasi Harimau Sumatera tersebut, agar masyarakat tidak resah dan dapat beraktivitas
Kepala Balai Besar KSDA Riau menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban atas peristiwa yang terjadi, dan menghimbau agar warga melaporkan ke pihak yang berwenang (Perangkat Desa/ Bhabinsa/ Polres atau Polsek terdekat) apabila dijumpai kemunculan satwa liar dan menegaskan agar warga tidak bertindak anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi, karena tindakan tersebut justru sangat beresiko dan berbahaya bagi keselamatan warga itu sendiri.
Kepada masyarakat yang akan melakukan pengaduan terkait tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi dapat melapor kepada Call Center Balai Besar KSDA Riau dengan Nomor 0813 74742981.***(rl)