Pekanbaru(SegmenNews.com)- Salah satu faktor penyebab munculnya stunting adalah pernikahan ini. Pasalnya, pasangan muda belum memenuhi syarat-syarat untuk menikah bila ditinjau dari bidang kesehatan.
“Saat ini, isu yang tak kalah penting itu dari stunting adalah pernikahan dini. Seorang anak menjadi stunting karena adanya pernikahan dini kedua orang tuanya. Mereka belum memenuhi syarat-syarat kesehatan untuk menikah,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, Selasa (12/4).
Sehingga, kedua orang tuanya tidak mengetahui cara merawat anak. Di sisi lain, tubuh si ibu muda juga belum siap untuk mengandung anak.
“Makanya, kami perlu melakukan upaya pencegahan sejak dini. Kalau penanganan stunting itu upaya pencegahan di hilir. Kami mencegahnya di hulu, sebelum terjadinya stunting,” ungkap Dokter Bob, sapaan akrabnya.
Artinya, Dinkes melakukan edukasi kepada masyarakat agar paham akibat dari pernikahan dini. Salah satu program edukasi Dinkes adalah memastikan para remaja wanita tidak kekurangan darah (anemia).
“Kami rutin memberikan remaja wanita tablet zat besi. Di samping kami tetap menganjurkan mereka agar mengonsumsi gizi yang seimbang,” ucap Dokter Bob.
Dinkes juga mengedukasi masyarakat akan bahayanya pernikahan dini. Penyuluhan dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM).
“Kami melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah agar remaja ini tidak melakukan pernikahan dini. Pernikahan itu membutuhkan kesiapan jasmani dan mental,” jelas Dokter Bob.
Jika terjadi pernikahan dini, maka dipastikan bayi yang dikandung akan mengalami kurang darah. Kejadian lainnya, si ibu muda sering keguguran.
“Bila melahirkan, anak akan stunting. Makanya, kami selalu memberikan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi, gizi, dan pemberian tablet penambah darah kepada remaja wanita,” sebut Dokter Bob.***(dmf)