Siak (SegmenNews.com)– Dalam rangka tindak lanjut dan langkah penanganan kabut asap di kabupaten Siak, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menggelar rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan yang digelar di ruang rapat Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati Siak, Senin (17/3).
Hadir pada rapat tersebut Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, Sekda Siak T Said Hamzah, Kepala BNPB Siak Wan Abdul Razak, serta seluruh pejabat dan Camat se Kabupaten Siak.
Rapat koordinasi ini difokuskan terkait langkah-langkah penanganan dan pemadaman api sekaligus mengintensifkan koordinasi segenap personil pemdam dan TNI bentukan presiden di lapangan dan upaya pencegahan timbulnya titik api pasca pemadaman.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah bias melihat matahari yang sudah lama tidak terlihat,” ungkap Bupati saat membuka Rakor.
Kondisi kabut asap dibeberapa wilayah di kabupaten Siak sendiri sejak pagi terlihat sedikit membaik menyusul hujan secara merata pada hari Minggu kemarin. Sebelumnya kabut asap telah berlangsung lebih dari satu bulan ditengah kemarau panjang yang telah menghabiskan ratusan hektar hutan dan lahan.
Pemerintah daerah kata Bupati selama ini telah berupaya keras untuk melakukan pemadaman, namun harus dimaklumi bahwa kondisi dilapangan cukup menyulitkan kerana keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh dinas terkait.
“Sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak presiden pada kunjungannya kemarin bahwa persoalan ini harus ditindaklanjuti secara serius mengingat hal serupa terus saja terjadi setiap tahun. Terlebih banyak sekali tersangka yang tertangkap sengaja melakukan pembakaran lahan. “ini tentu disengaja,” terang Bupati Siak yang hari ini meninggalkan cutinya untuk bersama-sama menuntaskan persoalan kabut asap. Sebelumnya Bupati Siak telah mendapatkan izin cuti untuk berkampanye.
Jika dalam target waktu yang telah ditentukan usaha pemadaman telah berhasil kita lakukan, maka seluruh warga diminta untuk bahu membahu agar agar tidak terulang ke,mbali. “jangan nanti setelah personil TNI itu pulang malah terbakar lagi,” tegas beliau. Dalam kesempatan itu telah diinventariser titik-titik api yang perlu penanganan secara cepat sekaligus menentukan titik rawan terjadinya Karhutla.
Selanjutnya Rakor juga membahas berbagai upaya teknis pemdaman di lapangan termasuk koordinasi bersama pasukan TNI yang diterjunkan untuk pemadaman api. Namun demikian hingga saat ini pihak terkait mengakui masih kekurangan sumber daya seperti mesin air. Bupati mengisyaratkan agar pemdaman difokuskan pada titik api yang dipandang sebagai skala prioritas. “Misalnya mana yang lebih penting yang harus dipadamkan,” jelas nya.
Pemerintah juga telah membicarakan langkah-langkah yang perlu diambil bagi para warga khususnya para petani yang memerlukan bantuan. Terutama para petani karet dan sawit yang betul-betul mengantungkan hidupnya dari hasil kebun tersebut. “mungkin ada bibit-bibit tanaman yang perlu kita bantu dalam usaha percepatan perbaikan kebun mereka. Akan tetapi datanya harus benar, jangan sampai yang punya puluhan hektar sawit orang kaya itu yang dibantu,” terang Syamsuar.***(rinto/Humas)