Pekanbaru (SegmenNews.com)- Dua anggota DPRD Riau bersitegang mulut dalam hearing (dengar pendapat) dengan PLN, SPR dan Distamben di ruang medium DPRD Riau, Selasa (20/1). Ketua Komisi D Erizal Muluk sampai akhirnya mempersilakan anggota komisi Zukri Misran keluar ruangan.
Kejadian ini berawal ketika Zukri Misran ingin bertanya kepada PLN terkait kinerja PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR)di Provinsi Riau. Namun pertanyaannya langsung dipotong oleh Erizal Muluk, dengan nada yang tidak mengenakkan.
“Pertanyaan itu sudah dijelaskan oleh pihak PLN. Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Erizal. Sebelumnya, Zukri terlambat masuk ke dalam ruangan rapat yang sudah berlangsung. Dan persoalan seluk beluk PLN sudah diketahuinya sejak menjabat Komisi C DPRD Riau, periode 2009-2014 lalu.
Untuk itu, ia langsung meminta izin kepada pimpinan sidang untuk bertanya kepada pihak PLN. Namun keinginannya tidak sebaik diinginkan. Malah dapat pengusiran dari ketua Komisi yang langsung memimpin sidang.
“Ngapain juga bertanya lagi. Sebab akan mengulur ngulur waktu. Sudah jam berapa sekarang, kita baru siap rapat. Bahkan banyak orang yang belum sholat dan belum makan sekarang lagi,” ketus Erizal seusai rapat kepada wartawan sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan sudah masuk waktu Dhuhur.
Mendengar pernyataan tersebut, Zukri tidak terima. Menurutnya, setiap anggota dewan mempunyai hak bicara untuk menyampaikan tanggapan maupun saran atas poin-poin yang tengah dibahas.
“Berikan saya hak bicara, saya punya hak bicara di sini. Bapak tidak bisa melarang saya. Tidak bisa seperti itu, memvonis atau melarang pertanyaan saya, sementara saya belum menyampaikan apa yang saya ingin tanyakan,” tegasnya.
Mendengar itu, Erizal membalas, “Saya ini ketua komisi, memimpin rapat ini. Kalau tidak suka dengan apa yang saya sampaikan, silahkan keluar dari ruangan ini,” kata Erizal Muluk sambil mengacungkan jari kirinya kepada Zukri yang membuat ruang hearing menjadi tegang. Tidak lama kemudian Zukri memilih keluar dari ruangan untuk memenangkan diri.
Di luar ruangan, ketika dikonfirmasi wartawan Zukri Misran menjawab dengan santai tanpa beban. Mungkin dianggap persetegangan tadi dianggap kekilafan antar manusia. “Biasalah” katanya sambil berjalan bergegas untuk melanjutkan pekerjaan di ruangan lain.
Tak Perlu Terjadi
Ketua DPRD Riau Suparman saat dimintai tanggapannya mengatakan persitegangan ini seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab seorang pemimpin harus bisa mengendalikan emosi ke arah lebih baik dan tidak boleh langsung meluapkan seperti itu.
Kemudian pemimpin atau wakil rakyat, harus bisa dan mampu memahami karakter satu sama lain. Sehingga tidak menimbulkan perseteruan antar sesama anggota dewan, pemerintah maupun dengan masyarakat.
Namun permasalahan ini sudah didamaikan. Jadi kedepan perseteruan ini tidak akan terjadi lagi. Maka kedepan, komisi D akan menjalankan visi misi secara kompak, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik.
“Permasalahan ini sudah kita selesaikan. Memang sangat disayangkan juga ada kejadian ini, namun ke depan seharusnya masing masing anggota dewan bisa mengembalikan emosinya kearah lebih baik,” kata Suparman.***(lin)