Pasaman (SegmenNews.com) – Sekitar 30 warga Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping. Mereka muntah-muntah usai menyantap nasi bungkus, pada acara pesta rakyat yang digelar bupati terpilih, Yusuf Lubis, dan Wakil Bupati, Atos Pratama, kemarin.
Seorang orangtua korban, Rusdi (45) mengatakan, kejadian menimpa anaknya, Dani (11), berawal saat korban pergi menghadiri pesta rakyat digelar di sekitar halaman Kantor Bupati Pasaman. Berdasarkan informasi, di lokasi acara Dani menukarkan kupon didapatnya dari panitia penyelenggara, dengan nasi bungkus yang disediakan.
“Dalam acara itu, panitia membagikan kupon makan gratis untuk ribuan masyarakat. Anak saya dapat satu dan menukarkannya dengan nasi yang disediakan oleh panitia,” kata Rusdi, kepada merdeka.com, di Lubuk Sikaping, Minggu (27/3).
Rusdi menambahkan, tanpa pikir panjang, anaknya memakan nasi itu. “Setelah makan, anak saya pulang. Sesampai di rumah sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya muntah-muntah. Awalnya saya tanggulangi sendiri. Namun makin lama semakin parah, makanya dilarikan ke rumah sakit,” ujar Rusdi.
Rusdi yang tinggal di Nagari Durian Tinggi, langsung membawa anaknya ke rumah sakit. Saat sampai di sana, ternyata sudah ada puluhan korban dengan keluhan sama. Dikatakan Rusdi, dia menduga anaknya keracunan sehabis menyantap nasi pembagian dengan menu telur dengan bumbu sambal.
“Diakui anak saya, ia muntah-muntah sehabis makan nasi,” ucap Rusdi, seperti dilansir dari Antara.
Tidak cuma Dani, korban lainnya, M. Agil dan Apin, juga mengakui hal sama. Menurut orangtua dari kakak beradik ini, Ramadhan, anak-anaknya muntah sehabis melahap nasi bungkus itu. Namun, Ramadhan sempat geram saat membawa anaknya berobat. Sebab, pihak rumah sakit meminta biaya.
“Saya tidak mau bayar. Panitia harus tanggung jawab,” kata Ramadhan.
Usai adu pendapat, pihak rumah sakit akhirnya mengalah. Mereka menggratiskan obat kepada para korban. Terkait pesta rakyat membikin warga keracunan, Sekretaris Daerah Pasaman, A. Syafei mengatakan, panitia harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini.
Panitia acara menggunakan baju berwarna oranye juga turun tangan ke rumah sakit. Ada yang berbincang dengan para korban, lainnya sibuk mengambil foto korban.(mdk)