Ada-ada Saja, Ditipu Ratusan Juta, Istripun Diselingkuhi Tersangka

Ilustrasi
Ilustrasi

Jombang (SegmenNews.com) -Sudah jatuh, tertimpa tangga, digigit anjing pula. Istilah ini mungkin tepat digunakan melihat nasib sial yang dialami Suw (59), warga Desa Plandi, Kecamatan Jombang Kota.

Ia ditipu oleh kenalannya Riadi (46), warga Desa Mojongapit, sebesar Rp125 juta, yang menyatakan bisa memasukkan anaknya menjadi pegawai negeri sipil, namun kenyataannya anaknya tetap jadi pengangguran. Tidak sampai di situ, istrinya LN (46), juga diselingkuhi oleh tersangka Riadi.

Kejadiannya bermula Ceritanya, antara Suw dan Riadi sudah lama saling kenal. Dalam suatu kesempatan, Riadi menawari Suw bursa CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Dia sanggup memasukkan dua anak temannya itu menjadi pegawai negeri. Namun ada syarat yang harus dipenuhi, yakni korban harus membayar Rp 300 juta.

Tidak hanya uang, Riadi juga meminta persyaratan administrasi lainnya seperti foto ukuran 4X6, fotocopy ijasah SD, SLTP, SLTA, Sarjana, Surat bebas Narkoba , SKCK serta Surat Permohonan untuk menjadi  honorer pusat yang ditempatkan di daerah. Riadi menggaransi jika nantinya kedua anak Suw bisa menjadi PNS.

Karena percaya, korban menyerahkan uang secara  bertahap hingga berjumlah Rp 125 juta. Uang tersebut diserahkan pada Januari 2015. Namun ironis, hingga saat ini janji Riadi tidak pernah terbukti. Kedua anak korban tidak menjadi honorer pusat maupun di daerah sampai sekarang ini. Yakin menjadi korban penipuan, Suw lantas melapor ke polisi.

“Kami sudah menerima laporan dari korban. Suw datang untuk melaporkan Riadi atas tuduhan melakukan penipuan CPNS dengan nominal kerugian Rp 125 juta. Terlapor segera kita panggil untuk dimintai keterangan,” kata Kapolsekta Jombang, AKP Yudiono, Senin (4/4/2016).

Derita yang dialami Suw bukan hanya itu. Betapa tidak, Sabtu (2/4/2016), Suw menangkap basah sang istri sedang berduaan di kamar dengan Riadi. Penggerebekan itu berawal dari kecurigaan. Suw merasa ada yang janggal dengan perilaku LN, istrinya. lN kerap menerima telepun secara sembunyi-sembunyi dan kerap keluar rumah tanpa alasan yang jelas.

Sabtu pagi kemarin LN kembali keluar rumah. Suw dengan mengajak anaknya kemudian membuntuti. Sepeda motor matic yang dikendarai LN menggelinding ke rumah M Mochid (55), di Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto. Ternyata di rumah itu, Riadi sudah menunggu. Sejurus kemudian pintu rumah tertutup rapat.

Melihat hal itu, Suw tak bisa meredam emosi. Dia lantas menggedor pintu rumah tersebut berkali-kali. Namun sial, jangankan pintu dibuka, jawaban saja tidak terdengar dari rumah tersebut. Singkat cerita, Suw kemudian menghubungi perangkat desa dan polsek setempat. Baru setengah jam kemudian, daun pintu berderit. Riadi dan LN muncul dari rumah milim Mochid.

“Mereka seakan tak bersalah. Saya melihat Riadi dan istri saya keluar dari kamar. Bahkan sempat berpelukan,” ujar Suw berkisah.

Situasi sempat memanas. Emosi Suw pecah. Mereka terlibat adu mulut. Akan tetapi situasi segera mereda ketika pasangan kumpul kebo itu digiring ke kantor Polsek Jogoroto. Korps berseragam cokelat juga mengamankan satu sprei dan bantal dalam kondisi hampir basah. “Dua pasangan tersebut juga kita periksa,” ungkap Kanitreskrim Polsek Jogoroto, Aipda Abdunnasir, kepada beritajatim.(bjc)