Mengaku Anak Jenderal Polisi, Siswi SMA Ini Ancam Turunkan Jabatan Polantas. Ini Kronologisnya…

Siswi mengaku anak jenderal menunjuk Polwan yang tengah bertugas
Siswi mengaku anak jenderal menunjuk Polwan yang tengah bertugas

Medan (SegmenNews.com)-Seorang siswi SMA Methodis marah-marah saat mobil yang dikendarainya dihentikan petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, Rabu (6/4). Ia mengaku anak Brigjen Arman Depari, dan mengancam menurunkan jabatan Polwan yang tengah bertugas.

Peristiwa ini bermula ketika siswi itu mengendarai mobil Honda Brio, tengah berkonvoi bersama teman-temannya usai melaksanakan ujian nasional (UN). Siswi yang diketah ui bersekolah di SMA Methodist I ini diberhentikan karena melintas dengan pintu belakang terbuka.

Mobil yang ditumpangi tujuh siswi berseragam itu dihentikan seorang polwan bernama Ipda Perida Panjaitan. Para siswi yang menggunakan baju penuh coretan itu kemudian turun dari mobil dan langsung melayangkan protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan.

“Kenapa cuma kami yang dihentikan. Itu ada mobil merah di depan,” kata para siswi saat dihentikan di Jalan Sudirman Medan, Sumatera Utara.

Saat polwan dan dua polantas akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan, siswi berambut panjang langsung emosi. “Oh oke, mau dibawa? Siap-siap turun jabatan ya. Aku juga punya deking(backing, red.),” ujar siswi tersebut.

Selain marah-marah, siswi tersebut juga menunjuk-nunjuk petugas polantas yang menghentikannya. “Oke Bu ya, aku nggak main-main ya. Kutandai ibu ya, aku anak Arman Depari,” kata dia.

Ipda Perida tak banyak berkomentar. “Iya, iya,” katanya. Siswi itu pun memegang ponsel dan seakan-akan ingin menghubungi seseorang. “Bapak ini dari mana ya?” kata siswi itu bertanya ke petugas polantas lainnya.

Saat ditanyakan awak media apakah siswa itu benar putri Brigjen Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), dia tak mau menjawab. Ia pun langsung menghindar.

Polantas yang menghentikan akhirnya membiarkan para siswa itu pergi. “Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho,” kata Ipda Perida Panjaitan.

Sementara Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional, Brigjen Arman Depari, kepada metrotvnews, membantah siswi tersebut anaknya.

Arman mengatakan pengakuan siswi SMA yang dihentikan petugas polisi lalu lintas) di Medan karena ugal-ugalan, tidak benar. “Tidak benar, saya tidak memiliki anak perempuan,” ujar Arman dalam pernyataannya, Rabu malam (6/4/2016).

Arman memiliki tiga anak yang semuanya laki-laki. Ketiga anaknya tersebut pun tidak berada di Medan. “Anak-anak saya tinggal di Jakarta,” ujar mantan Kapolda Riau itu.

Terkait pencatutan nama ini, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto menegaskan akan menindaklanjutinya. Mardiaz mengaku langsung dihubungi Arman atas kejadian itu. “Beliau menyatakan, setelah ramai di media sosial, tidak mengenali siswi itu,” jelas Mardiaz.

Rencananya, Satlantas akan mengejar pemilik kendaraan tersebut dan akan memeriksa. “Hasil riksa akan dikabarkan,” ujar Mardiaz.(mtvn)