
Kita harus tahu bahwa Allah Maha mengetahui segala tindakan, ucapan, dan semua kondisi kita. Allah tidak melupakan seluruh perbuatan. Allah menugaskan malaikat-malaikat untuk mencatat semua tindakan dan ucapan.
Ada sejumlah hikmah kenapa Allah memberitahukan hal itu kepada kita. Di antaranya agar kita tahu bahwa ada pengawas yang diutus Allah untuk selalu mengawasi amal perbuatan dan tutur kata manusia, sehingga kita selalu waspada dan takut.
Allah berfirman, “(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 17-18)
Posisi kita terhadap kedua malaikat ini adalah sebagai pihak yang mendikte. Sementara posisi kedua malaikat ini adalah sebagai pihak yang menerima. Untuk itu, siapapun harus takut kepada Allah terkait apa yang ia diktekan kepada kedua malaikat ini.
Termasuk di antara hikmah kenapa amal perbuatan dan ucapan kita dicatat adalah ketika amal perbuatan dan tutur kata kita baik, maka Allah mengangkat catatan amal perbuatan ke illiyyun, Allah memuji dan membanggakn kita di antara para malaikat.
Sementara jika amal perbuatan kita buruk, catatan amal perbuatan kita berada di sijjin bersama para pendosa dan org kafir.
Si pembaca yang membuat buku catatan amal perbuatan tersebut melihatnya terbuka di hadapannya. Ia melihat seluruh amal perbuatannya tertulis di sana. Saat membacanya, ia mengetahui semua perbuatannya, baik yang kecil maupun yang besar terhimpun disana.
Setelah itu ia melihat dirinya, lalu melihat bekas amal perbuatan nampak dengan jelas padanya. Amal baik menimbulkan bekas cahaya, dan amalan buruk menimbulkan bekas gelap.***
Wallahu’alam
Oleh: Ketua DPD FPI Riau, Ust R Ade Hasibuan