
Singapura (SegmenNews.com,)–Pasca tragedi bom dan pebembakan di Bandara Atatürk, Istanbul, Turki yang menewaskan 41 orang dan ratusan lainnya terluka, Singapura menetapkan Siaga I di Bandara Changi, sementara di Belanda dan Inggris memasang bendera setengah tiang tanda ikut berduka.
Pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura menyiagakan aparatnya, demi memperketat keamanan di pos-pos perbatasan darat, laut dan tentunya udara di Bandara Internasional Changi.
“Kami akan menyesuaikan langkah-langkah keamanan, terkait potensi ancaman (tindakan terorisme),” bunyi pernyataan Kemendagri Singapura, dilansir Xinhua, Kamis (30/6/2016).
Sementara itu menyoal serangan penembakan dan bom di Bandara Atatürk Istanbul, sebelumnya Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, turut bertulis surat duka cita kepada pemerintah Turki.
Sebagaimana dinukil Focus Taiwan, hal senada juga disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Taiwan.
“Serangan bom itu merupakan tindakan teroris yang tidak manusiawi. Atas nama rakyat Taiwan, Kemenlu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban,” ungkap pernyataan Kemenlu Taiwan.
Bendera setengah tiang dikibarkan di seantero Turki, menyusul pengumuman hari berkabung pasca-penembakan dan serangan bom di Bandara Atatürk, Istanbul, Rabu, 29 Juni 2016 dini hari.
Ternyata rasa solidaritas turut ditunjukkan negara-negara sahabat dengan turut mengibarkan setengah tiang bendera Turki, baik di beberapa kota di Belanda dan Inggris.
Di Belanda, Balai Kota Amsterdam, Utrecht, Rotterdam dan Den Haag, mengibarkan bendera Turki setengah tiang, sebagai ungkapan duka cita yang mendalam terkait serangan teroris yang menewaskan 41 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya itu.
“Semoga rakyat Turki bisa mendapatkan kekuatan untuk pulih dari situasi yang sangat tragis ini,” tulis Wali Kota Den Haag, Jozias van Aartsen kepada Duta Besar Turki untuk Belanda, dikutip Dutch News, Kamis (30/6/2016). (okz)