Dishutbun Rohul Akui Banyak Toke dan Pabrik Permainkan Harga TBS Sawit

Dishutbun Rohul Akui Banyak Pihak Permainan Harga TBS Sawit
Dishutbun Rohul Akui Banyak Pihak Permainan Harga TBS Sawit

Rohul(SegmenNews.com)- Harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hulu, Riau mayoritas berbeda-beda. Diduga harga telah banyak diperhatikan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Ir Sri Hardono, Senin (11/7/16). Menurutnya lagi, permainan harga dimulai dari pengumpul, toko hingga ke pabrik.

“Kita akui memang untuk pasar TBS ini banyak pemain-pemain mulai dari pengumpul, toke sampai pada kepada pabrik-pabrik yang ada,” ujarnya.

Agar tidak merugikan para petani, Sri Hardono akan melakukan penataan perkebunan masyarakat.

“Kita bersama masyarakat nanti akan melakukan penertiban kebun-kebun masyarakat yang luas 2 hekat, 4 hektar atau lebih supaya kebun Kelapa Sawit memiliki Surat Tanda Daftar Perkebunan (STDP) sehingga  harga TBS bisa disesuaikan dengan harga Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS),” urai Sri Hardono, di ruang kerjanya, Senin (11/7/16).

Lanjutnya, program ini bisa menjawab keluhan-keluhan masyarakat yang harganya tidak sama di PMKS yang satu dengan yang lain, jadi masyarakat bisa datang secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok untuk mendapatkan STDP tersebut.

Keluhan harga TBS juga dikeluarkan oleh tokoh masyarakat Tambusai, H. Tamrin Nasution, dirinya mengakui memiliki lahan perkebunan kelapa sawit sekitar 10 hektar, kini harga setiap kali panen hanya dibayar pabrik sekitar Rp 1. 200 per Kg, begitu dengan masyarakat lainnya mengalami nasib yang sama dengan dirinya.

“Saya heran di PMKS PT PIS itu kok harga TBS sampai Rp 1.700 per Kg, kenapa kami menjual di PT Torganda hanya Rp 1.200, padahal sama-sama pabriknya,” keluh H. Tamrin Nasution.

Dirinya sangat bersyukur ada jalan keluar yang diberikan pihak Dishutbun Rohul dengan mengurus STDP, supaya kebun-kebun masyarakat bisa terdaftar di intansi tersebut.

“Kami kedepan akan membuat secara berkelompok dan mengajukan ke dinas tersebut, supaya kami mendapat harga TBS yang sudah sesuai dengan standart pemerintah,” tukasnya.***(Fitri)