Longsor Agam (int) |
Padang (Segmennews.com)- Bencana longsor melanda Jorong Kampung Dadok Nagari Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Ahad, 27 Januari 2013 pukul 04.45 WIB. Korban tewas bertambah menjadi tujuh orang. Sekitar 18 warga dikabarkan masih tertimbun longsor.
“Kami bersama pihak kepolisian, TNI, dan warga setempat masih mencari korban yang tertimbun. Informasi yang kami terima, masih ada 18 warga yang tertimbun,” kata Manajer Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, Ade Edward, Minggu (27/1).
Ia menuturkan, medan menuju lokasi longsor cukup berat. Sehingga membutuhkan tambahan tim dari daerah terdekat. Misalnya dari Bukittinggi dan Padang Panjang. “Kami harus membuka akses itu, agar alat berat bisa masuk segera,” ujarnya.
Tiga korban yang luka-luka, kata Ade, sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. “Longsor terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Jumat,” ujarnya.
Menurut Ade, setelah gempa 30 September 2009, Tanjung Raya yang terletak di pinggiran Danau Maninjau merupakan kawasan zona merah. “Jika intensitas hujan tinggi, daerah itu akan longsor,” ujarnya.
Menurut data BPBD Kabupaten Agam, longsor menimbun 15 rumah warga. Kata Ade, rumah warga yang tertimbun longsor itu terletak di kaki tebing, di mana terdapat sungai terjal.
Selain bencana longsor, hujan lebat juga menyebabkan banjir di Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Akibatnya, jembatan putus, sehingga sekitar 30 keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 52 jiwa terisolasi. “Beberapa rumah penduduk terendam. Warga telah kami evakuasi ke tempat lebih aman, yaitu di masjid di Kantor Camat,” ujarnya.
Ade mengatakan, ada dua posko yang didirikan, yaitu di Kanagarian Tanjung Sani untuk posko Longsor dan di Kecamatan IV Koto untuk posko banjir. “Kami telah menyiapkan bantuan, baik peralatan posko dan logistik untuk korban,” ujarnya. (tpc/snc)